Find Us On Social Media :

Pemerintahan SBY Pilih Diam dan Bersikap Hati-hati Ketika Ditanya Rencana Pembebasan 20 ABK yang Disandera Perompak Somalia, ‘Kita Punya Pasukan Khusus’, Begini Kronologi Penyelamatan Tersebut

By K. Tatik Wardayati, Sabtu, 28 Agustus 2021 | 14:20 WIB

Kapal MV Sinar Kudus dengan 20 ABK yang disandera perompak Somalia.

Apa yang dikomunikasikan adalah mekanisme berkaitan dengan apa yang mereka minta, dan ini harus dibicarakan untuk mematangkan.

Namun, Djoko juga menegaskan bahwa ada hal-hal terkait upaya pembebasan para awak kapal yang tidak bisa diungkapkan kepada publik.

Menurutnya, Presiden SBY , ketika itu, sudah menyampaikan hal tersebut, dan media dalam hal ini perlu ikut membantu.

Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa juga menjelaskan, bahwa berbagai opsi yang ada di hadapan pemerintah tidak hanya direncanakan, tetapi juga sudah ada yang dijalankan.

Dia meminta agar diberikan ruang kepada pemerintah untuk bekerja agar bisa segera memastikan pembebasan awak kapal.

Ketika itu Indonesia memang belum bergabung dengan operasi internasional untuk memberantas bajak laut di perairan Somalia, meski PBB sudah berulang kali menyerukan kepada setiap negara  yang memiliki kemampuan angkatan laut untuk bergabung.

Dua negara ASEAN, yaitu Malaysia dan Singapura, tahun 2010 telah bergabung dengan China, India, Jepang, Iran, Rusia, Yaman, Arab Saudi, Korea Selatan, dan negara-negara anggota NATO dalam operasi gabungan di kawasan perairan Teluk Aden.

Angkatan Laut Singapura menempatkan satu kapal perang dan satuan khusus komando yang didukung sejumlah helikopter, sementara Malaysia menempatkan kapal patroli maritim.

Pasukan Malaysia bahkan berhasil menggagalkan satu aksi pembajakan dan menangkap tujuh perompak dalam operasi komando pada Januari 2011.

Baca Juga: Inilah 10 Fakta Mengejutkan Tentang Bangsa Viking, Meski Dikenal Sebagai Perompak yang Bengis, Namun Mereka Jaga Kebersihan dengan Baik