Reddy mengatakan ini tidak dapat dihindari karena varian yang mengkhawatirkan terus muncul.
Seperti misal varian Delta (pertama kali ditemukan di India), Beta (pertama kali ditemukan di Afrika Selatan), varian Gamma (pertama kali ditemukan di Brasil).
Varian-varian ini bahkan dapat bergabung menjadi membentuk supervarian baru yang lebih sulit untuk ditangani.
Varian Delta begitu menular sehingga siapa pun yang tidak divaksinasi dan terinfeksi varian ini dan bisa menjadi penyebar super.
"Covid-22 bisa lebih buruk dari yang kita lihat," kata pakar itu.
"Jika varian seperti itu muncul, kita harus mengidentifikasinya sesegera mungkin, dan produsen vaksin harus cepat mengadaptasi vaksin. Munculnya varian baru ini memiliki risiko yang besar. Kami harus bersiap untuk itu," katanya.