Penulis
Intisari-Online.com - Banyak negara yang melakukan evakuasi setelah Afghanistan jatuh ke tangan Taliban.
Salah satunya adalah Inggris.
Namun negara itu mengaku kesusahanmelakukan evakuasi setelahAfghanistan jatuh ke tangan Taliban.
Oleh karenanya, Inggris meminta Amerika Serikat (AS) untuk memperpanjang tenggat waktu meninggalkan Afghanistan.
Tujuannya untuk memungkinkan lebih banyak penerbangan yangmelakukan evakuasi.
Sebab militer Inggris yang bertugas mengatakan mereka tidak dapat terus mengevakuasi orang di bandara Kabul tanpa kehadiran atau bantuan militer AS.
Mengapa Inggris tidak dapat menahan orang-orang tanpa AS?
Dilansir dari bbc.com pada Selasa (24/8/2021), AS menyediakan sebagian besar pasukan untuk menjaga keamanan bandara, kata koresponden pertahanan BBC Jonathan Beale.
Bahkan militer AS jugamenjalankan bandara, termasuk kontrol lalu lintas udara.
AS juga menyediakan intelijen dan pengawasan untuk operasi tersebut - yang akan memakan waktu dan sumber daya yang signifikan.
"Tanpa kekuatan militer AS, kami tidak bisa melakukan evakuasi. Terlalu berisiko," kata Beale.
Salah satu faktor pembatas utama bagi Inggris adalah di udara, menurut Nick Reynolds dari think tank Royal United Services Institute.
Perlindungan dari jet tempur atau helikopter sangat penting, terutama jika evakuasi akan diserang.
Saat ini, hanyayang menyediakan fasilitas perlindungan ini.
Untuk Inggris, mereka memiliki pesawat angkut RAF dalam jumlah terbatas.
Sehingga Inggris tidak memiliki kemampuan untuk melakukan evakuasi yang efektif dengan sendirinya, terutama tidak di bawah tekanan.
Pasukan negara mana yang beradadi bandara Kabul?
Pasukan AS saat ini paling banyak hadir di Bandara Internasional Hamid Karzai, dengan sekitar 6.000 yang hadir.
Ada jet Amerika yang berpatroli di langit, serta helikopter serang yang hadir.
Inggris memiliki lebih dari 1.000 di bandara, termasuk Brigade Serangan Udara ke-16 Angkatan Darat.
Kontingen yang lebih kecil dari anggota NATO termasuk Prancis, Jerman dan Turki juga hadir.
Norwegia juga telah memainkan peran, dengan sebuah rumah sakit di pangkalan udara.
NATO mengatakan memiliki sekitar 800 kontraktor sipil di lapangan - kebanyakan dari mereka di bandara.
Apa yang diinginkan Inggris?
Perdana Menteri Inggris Boris Johnson diperkirakan akan mendesak Presiden AS Joe Biden untuk menunda rencana penarikan 31 Agustus.
Sebab masih banyak warga Inggris dan mungkin negara lain yang terjebak tidak bisa meninggalkan Kabul karena kondisi yang memburuk.
Saat ini, Presiden AS Joe Biden mengatakan ada diskusi yang sedang berlangsung tentang apakah ada perpanjangan batas waktu 31 Agustus.
"Tapi harapan kami adalah kami tidak perlu memperpanjang."
Oleh karenanya, Presiden Biden mengatakan AS akan melakukan segala cara agar warga dan militer sekutu aman.
Tapi Inggris berbeda.
Tak hanya warga negara Inggris, mereka juga inginmengevakuasi sebanyak mungkin orang Afghanistan yang memang mau melarikan diri.
Apa yang dilakukan Taliban?
Sejauh ini, Taliban telah bekerja sama. Dengan menggiring orang ke dalam antrian di bandara.
Tetapi seorang juru bicara mengatakan batas waktu 31 Agustus untuk penarikan adalah "garis merah".
Jika pasukan AS sudah keluar dari negara itu, maka Taliban akan langsung bergerak.
Tentu tidak ada yang tahu apa rencana kelompok militan itu.