Find Us On Social Media :

Seantero Warganya Gempar Gara-gara Video Bayi Afghanistan 'Ditenteng' Tentara AS, Faktanya Indonesia Justru Diklaim Pernah Lakukan Hal Lebih Keji pada Bayi-bayi Timor Leste, Dirampas dari Tanah Kelahirannya

By Khaerunisa, Minggu, 22 Agustus 2021 | 20:10 WIB

Alberto Muhammad menangis tersedu saat bertemu dengan kakaknya, Markita Ximenes, setelah terpisah selama 32 tahun.

Baca Juga: Dijamin Anda Tidak Tahu, Campur Aspirin dan Cuka Gunakan untuk Masker Rambut Diamkan Semalaman, Masalah Rambut Ini Akan Segera Tuntas!

Sementara hal berbeda disampaikan koordinator program pemulangan 'anak-anak' Timor Leste ke tanah kelahirannya tersebut, Galuh Wandita.

"Mereka dibawa tanpa persetujuan tulus orang tua.

"Beberapa di antara mereka diurus dengan baik, dididik, dan dicintai. Namun, banyak juga yang disiksa dan ditelantarkan," katanya.

Menurutnya, militer Indonesia ingin "mengadopsi" anak-anak dari keluarga penentang pemerintah Indonesia sebagai cara untuk menghukum, melemahkan, dan mempermalukan musuh.

"Bagi militer, anak-anak ini dibawa seperti jarahan perang. Pulang kembali dari Timor Leste dengan membawa anak menjadi seperti bukti kesuksesan mendominasi Timor Leste," katanya.

Baca Juga: Vaihoho, Nyanyian Sakral Timor Leste Pengiring Berbagai Ritual yang Terancam Punah

Berpuluh-puluh tahun meninggalkan tanah kelahirannya Alberto menjalani kehidupannya di Indonesia.

Ia menikah dan telah menjadi seorang kakek. Tetapi, ia mengaku tidak pernah merasa betul-betul kerasan di Indonesia dan selalu ingat keluarganya di Timor Leste.

Seperti kebanyakan anak hilang lainnya, Alberto tak lagi bisa berbicara bahasa nasional Timor Leste, yaitu bahasa Tetun.

Hal yang juga memilukan, ternyata meski tanpa jasad keluarga Alberto di Timor Leste membuat makam untuknya sebagai cara agar bisa berdamai dengan masa lalu.

Baca Juga: Tak Perlu Pikir 2 Kali untuk Mencobanya, Minum Saja Ramuan Jahe dan Jeruk Nipis untuk Keluarkan Racun-racun di Dalam Tubuh

(*)