Find Us On Social Media :

Bak Kehilangan Akal Sehat karena Ngebet Keruk Harta Afghanistan, China Sampai Lupa Watak Asli Taliban, Padahal Proyeknya Beberapa Kali Jadi Korban

By Ade S, Minggu, 22 Agustus 2021 | 17:35 WIB

Chinese State Councilor and Foreign Minister Wang Yi meets with Mullah Abdul Ghani Baradar, political chief of Afghanistan's Taliban, in Tianjin, China July 28, 2021. Picture taken July 28, 2021. Li Ran/Xinhua via REUTERS ATTENTION EDITORS - THIS IMAGE WAS PROVIDED BY A THIRD PARTY. CHINA OUT. NO

Intisari-Online.com - China, menjadi satu dari sedikit negara yang dipercaya menerima bahkan mendukung keberadaan Taliban di Afghanistan.

Usai Taliban menguasai Kabul pada Minggu (15/8/2021), China melalui juru bicara Kementerian Luar Negeri Hua Chunying mengatakan bahwa "kami menghormati keinginan dan pilihan rakyat Afghanistan."

Ya, sebuah pernyataan yang sebenarnya menjadi sedikit aneh mengingat Taliban merebut kekuasaan di Afghanistan secara paksa.

Belum lagi fakta bahwa banyak sekali warga Afghanistan yang berupaya kabur dari negaranya, termasuk insiden jatuh dari pesawat di Bandara Kabul.

Baca Juga: Sudah Jengah dengan Militer Afghanistan Sejak Zaman Obama, Siapa Sangka Joe Biden Benar-benar Tak Menduga Tentara Negara Itu Punya Mental Jauh Lebih Bobrok, Sampai Lontarkan Kalimat Frustasi Ini

Namun, nampaknya, China memang mengabaikan fakta-fakta tersebut seperti terlihat dalam beberapa pernyataan mereka yang lain.

Apalagi, pada akhir Juli, Menteri Luar Negeri China Wang Yi menjamu para pemimpin Taliban, termasuk Mullah Abdul Ghani Baradar, di Tianjin.

Pada pertemuan itu, Taliban berusaha meyakinkan Wang bahwa mereka tidak akan pernah menimbulkan ancaman bagi kepentingan China.

“Taliban Afghanistan tidak akan pernah membiarkan kekuatan apa pun menggunakan wilayah Afghanistan untuk terlibat dalam tindakan yang merugikan China,” kata Baradar.

Baca Juga: Dunia Sedang Heboh Afghanistan Dikuasai Taliban, Mendadak Israel Kembali Bombardir Jalur Gaza hingga Terjadi Ledakan, Pusat Hamas Ini yang Jadi Incarannya, Ada Apa Lagi?