Indonesia Ikut Terseret Juga, Akibat Situasi Mencekam di Afghanistan, Filipina Sampai Minta Tolong Pada Indonesia Untuk Lakukan Misi Ini di Afghanistan

Khaerunisa

Editor

Intisari-Online.com - Berbagai negara mengevakuasi warganya dari Afghanistan menyusul semakin kacaunya kondisi di Afghanistan setelah Taliban berhasil menguasai ibu kota negara tersebut.

Indonesia pun turut mengevakuasi warganya dengan mengirim Pesawat Boeing 737-400 milik TNI Angkatan Udara (AU).

Pesawat tersebut tiba dari Afghanistan di Bandara Halim Perdana Kusuma pada Sabtu pukul 3.09 WIB.

Selain mengangkut 26 Warga Negara Indonesia (WNI), pesawat tersebut juga mengevakuasi sejumlah warga asing, yaitu warga Filipina dan Afghanistan.

Baca Juga: Amerika Saja Panik Buru-buru Evakuasi Warganya dari Afghanistan, Mengapa Rusia Malah Tenang-tenang Saja Tak Khawatir Taliban Berkuasa di Negara Itu?

Rupanya, akibat situasi mencekam di Afghanistan, Filipina meminta bantuan terhadap Pemerintah Indonesia untuk melakukan misi evakuasi warga negaranya di Afghanistan.

Sebanyak 5 orang warga Filipina ikut diangkut oleh Pesawat Boeing 737-400 milik TNI AU.

Turut dievakuasi pula 2 orang warga Afghanistan.

Menurut Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, bantuan evakuasi serupa bukan kali pertama dilakukan Indonesia.

Baca Juga: Vaihoho, Nyanyian Sakral Timor Leste Pengiring Berbagai Ritual yang Terancam Punah

“Selain WNI, dalam misi evakuasi ini ikut juga lima warga negara Filipina yang memang pemerintahnya meminta bantuan untuk ikut diangkut dalam misi evakuasi Indonesia,” terang Retno dalam konferensi pers menyusul kedatangan tim evakuasi Indonesia di Bandara Halim Perdana Kusumah, Jakarta, Sabtu (21/8/2021).

“Bantuan membawa warga negara asing dalam misi evakuasi bukan pertama dilakukan. Ini merupakan kewajiban kemanusiaan yang harus dilakukan,” ungkapnya.

Pada April 2015, Indonesia turut mengevakuasi sekitar 200 warga negara asing di Yaman saat negara itu dilanda konflik dan gangguan keamanan.

Ratusan warga negara asing itu berasal dari India, Pakistan, Yaman, Burkina Faso, Inggris, Amerika Serikat, Malaysia, Thailand dan Afrika Selatan.

Baca Juga: Dijamin Anda Tidak Tahu, Campur Aspirin dan Cuka Gunakan untuk Masker Rambut Diamkan Semalaman, Masalah Rambut Ini Akan Segera Tuntas!

Sementara itu, dari 2 warga Afghanistan yang ikut diterbangkan dalam misi tersebut, salah satunya merupakan suami dari warga negara Indonesia yang juga dievakuasi.

Kemudian, seorang warga Afghanistan lainnya adalah staf lokal perempuan yang bekerja di Kedutaan Besar Republik Indonesia di Kabul.

Setelah tiba di Indonesia, para WNI dan WNA yang baru tiba dari Afghanistan pun harus menjalani karantina sesuai protokol kesehatan.

Kelima WNA asal Filipina itu dilaporkan akan menjalani karantina di Hotel Swiss-Belhotel Airport, Jakarta. Sementara di mana para WNI dan kedua warga Afghanistan akan menjalani karantina belum diketahui.

Baca Juga: Mengapa Bangsa Indonesia Perlu Melakukan Proklamasi Kemerdekaannya hingga Disebarkan Lewat Radio?

Selain Indonesia dan Filipina, berikut ini beberapa negara yang mengevakuasi warganya dari Afghanistan:

AS

Selain mulai mengevakuasi orang-orangnya, AS mengirim pasukan untuk membantu upaya evakuasi.

Di sisi lain, Washington juga berencana tetap mempertahankan tim inti diplomat di Kabul, meski itu bisa berubah tergantung pada penilaian keamanan.

Jerman

Menteri Luar Negeri Jerman Heiko Mass mengatakan pada Jumat (13/8/2021) bahwa negara itu akan mengurangi staf kedutaannya hingga jumlah yang minimal.

Baca Juga: Layak Jika Lebih Diragukan dari Sinovac, Sudah Pesan Vaksin dari Rusia Ini, Brasil Tiba-tiba Tunda Datangnya Vaksin Lagi, Ternyata Isinya Bukan Vaksin Melainkan Virus yang Lebih Mengerikan Ini

Inggris

Inggris juga telah mengumumkan akan secara signifikan mengurangi staf diplomatiknya di Afghanistan.

Kementerian Pertahanan Inggris mengatakan pada Kamis (12/8/2021) bahwa mereka akan menerbangkan sekitar 600 tentara ke Afghanistan untuk membantu evakuasi.

Belanda

Belanda mengurangi kehadirannya di Afghanistan dan mengevaluasi apakah orang-orangnya di sana bakal diungsikan sepenuhnya, mengingat situasi keamanan yang memburuk.

Menteri Luar Negeri Belanda Sigrid Kaag mengatakan pada Jumat (13/8/2021), bahwa negara itu bermaksud untuk membuka kedutaan selama mungkin.

Baca Juga: Sejarah yang Cocok untuk Taliban, Mengapa Intervensi Internasional di Afghanistan Ini Gagal Berikan Hasil Terbaik, Bahkan Taliban Berkuasa Kembali

Swiss

Swiss tidak memiliki kedutaan besar di Kabul.

Pada Jumat (13/8/2021), Menteri Luar Negeri Swiss Livia Leu mengatakan semua staf Departemen Luar Negeri Federal di Kabul akan diberhentikan.

Republik Ceko

Pada Sabtu (14/8/2021), Republik Ceko mengumumkan bahwa dua diplomatnya di Kabul akan pergi dari Afghanistan.

Baca Juga: Mengapa Bangsa Indonesia Perlu Melakukan Proklamasi Kemerdekaannya hingga Disebarkan Lewat Radio?

Denmark

Menteri Luar Negeri Denmark Jeppe Kofod pada Jumat (13/8/2021) menuturkan, negaranya untuk sementara waktu menutup kedutaan besarnya di Kabul.

Negara ini mengoordinasikan evakuasi orang-orangnya dengan Norwegia, yang berbagi kompleks dengan Kedutaan Besar Denmark.

Norwegia

Norwegia juga membuat keputusan untuk menutup kedutaannya dan mengevakuasi para diplomatnya.

Baca Juga: ‘Kereta Api Kematian’ Kisah Horor Tawanan Perang Inggris Kenang Kerja Paksa Pembuatan Rel Kereta Api Burma saat Perang Dunia 2, Jadi Inspirasi Film Layar Lebar

Australia

Australia sebenarnya menutup kedutaan besarnya di Kabul sejak Mei. Keputusan tersebut diambil setelah saat Taliban mulai membuat kemajuan dan negara-negara lain telah mengurangi kehadiran diplomatik mereka di Afghanistan.

Spanyol

Spanyol mengatakan pada Jumat (13//8/2021), akan mengevakuasi warganya dan staf Afghanistan yang telah membantu negara itu.

Keputusan tersebut diambil karena gerak maju milisi Taliban yang semakin mendekati Kabul.

Baca Juga: Berusia 1.700 Tahun, Koin Kuno Seberat 5,9 Kg Ini Ditemukan oleh Pemandu Wisata Israel dalam Perjalanan Kemahnya, Kemungkinan Harta Karun dari Kapal Karam

(*)

Artikel Terkait