Find Us On Social Media :

Tahun Lalu Ngotot Dihentikan dengan Dalih Picu Kematian, Kini WHO Justru Jadikan Indonesia 'Kelinci Percobaan' Penggunaan Obat Malaria untuk Pengobatan Covid-19, Apa Bedanya?

By Maymunah Nasution, Minggu, 15 Agustus 2021 | 18:30 WIB

Obat Covid-19 yang ditemukan ilmuan Israel bisa sembuhkan 93 persen pasien yang dirawat inap dalam 5 hari.

Intisari-online.com - Indonesia menjadi lokasi percobaan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) untuk menguji tiga obat baru bagi pasien Covid-19 kondisi parah.

Tiga obat itu antara lain artesunate, imatinib, dan infliximab.

Ketiga obat ini dipilih panel karena potensinya mengurangi risiko kematian pada pasien rawat inap.

Sedikit informasi, artesunate digunakan untuk malaria berat sedangkan infliximab untuk penyakit kekebalan dan imatinib untuk kanker tertentu.

Baca Juga: Kasus Covid-19 di Indonesia Masih Tinggi, WHO Uji Coba Langsung Tiga Obat Baru untuk Pasien Parah di Indonesia

Hal ini cukup mengejutkan, pasalnya WHO dulunya mendesak Indonesia menghentikan penggunaan obat malaria guna mengobati pasien virus Corona.

Lantas apa beda percobaan yang kali ini dilakukan WHO?

“Menemukan terapi yang lebih efektif dan mudah diakses untuk pasien Covid-19 tetap menjadi kebutuhan kritis, dan WHO bangga memimpin upaya global ini,” kata Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir dari Tribunnews dari Al Jazeera.

Percobaan ini melibatkan 600 rumah sakit di 52 negara, bertambah 26 dari fase awal.

Baca Juga: Pantas Saja PPKM Level 4 Diperpanjang Lagi, Ternyata WHO Bocorkan Statistik Mengkhawatirkan Indonesia, Masuk 5 Kasus Baru Tertinggi di Dunia