Mirisnya, kebanyakan warga miskin yang tinggal di wilayah hancur dan terpinggirkan masih menggunakan Rupiah atau menggunakan sistem barter.
Contohnya, Hotel terapung Olympia di Pelabuhan Dili yang dipakai oleh para personal PBB.
Sedangkan hotel-hotel lainnya hanya mau menerima dollar AS, dan beberapa restoran bisa menggunakan mata uang dolar Australia untuk pembayaran.
Karena masih menggunakan dollar, tentu saja Timor Leste dikendalikan oleh Departemen Keuangan Amerika Serikat.
Termasuk keputusan mengenai jumlah uang beredar, suku bunga, serta kebijakan ekonomi lainnya yang turut menentukan nilai dari mata uang tersebut.
Tidak hanya itu, Departemen Keuangan AS juga dapat mendikte ketentuan soal perdagangan wilayah.