Find Us On Social Media :

Ketika Timor Leste Cabut Kasus Spionase oleh Australia untuk Mengeruk Miliaran Dolar dari Tambang 'Greater Sunrise' di Bumi Lorosae

By Muflika Nur Fuaddah, Minggu, 8 Agustus 2021 | 20:56 WIB

Militer di Negara Timor Leste

Intisari-Online.com - Pada 2017, Timor Leste telah mencabut kasus mata-mata terhadap Australia sebagai bagian dari negosiasi untuk menyelesaikan sengketa lama atas batas maritim permanen di Laut Timor.

Keputusan itu dilakukan setelah sepekan pembicaraan konsiliasi di Singapura, kedua negara mengumumkan, Timor Leste telah sepakat untuk mencabut kasus mata-mata sebagai bagian dari "itikad baik" negosiasi demi menyelesaikan sengketa atas batas-batas maritim.

Dalam pernyataan bersama, kedua negara juga mengatakan, mereka akan berkomitmen untuk menyelesaikan batas maritim permanen.

Baca Juga: Timor Leste Abadikan Namanya dengan Jembatan Sepanjang 540 Meter, BJ Habibie Juga 'Wariskan' Jembatan di Batam Ini

Pembicaraan tersebut adalah hasil dari upaya Timor Leste untuk membawa Australia ke PBB, tahun 2016, demi konsiliasi wajib untuk menyelesaikan sengketa perbatasan.

"Pproses konsiliasi yang didukung PBB di bawah Konvensi PBB tentang Hukum Laut yang membuahkan hasil," sebut Profesor Michael Leach dari Universitas Swinburne waktu itu.

Kasus spionase—yang terkait dengan dugaan mata-mata Australia di luar negeri (ASIS)—tersebut menimpa Timor Timur selama negosiasi perjanjian Pengaturan Batas Maritim Tertentu di Laut Timor (CMATS) 2016 yang mengatur pendapatan dari tambang gas "Greater Sunrise" di Laut Timor.

Baca Juga: 'Tangkap Nicolao Lobato, Hidup atau Mati!' Kisah Operasi Tempur Timor Leste saat Pasukan Prabowo Subianto Hujani Timah Panas ke Presiden Fretilin