Intisari-Online.com - Pria asal Timor Leste berinisial TDN (25) diamankan oleh polisi karena masuk ke wilayah Indonesia melalui jalur tidak resmi atau jalan tikus sejak 30 Juli 2021.
Kepada polisi, TDN mengaku punya alasan tersendiri melakukan aksi nekatnya itu.
Ingin menjadi WNI Selain mengunjungi istrinya yang tinggal di Desa Kamanasa, Kecamatan Malaka Tengah, Kabupaten Malaka, Nusa Tenggara Timur (NTT), TDN mengaku ingin menjadi warga negara Indonesia.
"Kemarin saat kita periksa yang bersangkutan (TDN), dia ingin jadi warga negara Indonesia," ungkap Kapospol Motamasin Aipda Fridus Bere, kepada Kompas.com, Selasa (3/8/2021) pagi.
Menurut Fridus, TDN telah memiliki istri dan seorang anak, sehingga dia memilih untuk tinggal di rumah sang istri.
"Mereka sudah memiliki anak, tapi belum nikah secara resmi," kata dia.
Namun kata Fridus, TDN tidak memiliki dokumen resmi untuk tinggal, sehingga akhirnya diamankan untuk proses deportasi.
Perlu diketahui bahwa Timor Leste sendiri sudah sejak 2011 lamaingin menjadi anggota ASEAN (Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara).
Namun tidak mudah bagiTimor Lesteuntuk menjadi anggota ASEAN.
Karena ada saja faktor yang membuat negara itutak bisa masuk menjadi anggota ke-11.
Dilansir darithediplomat.compada Senin (2/8/2021), awalnya Kamboja mendukung jika Timor Leste pada tahun 2018 silam.
Namunkeanggotaan pada 2018 gagal terwujud.
Kini, hampir 3 tahun berlalu, Myanmar malah menolak keanggotaan Timor Leste.
Ini semua karenaDili memihak Phnom Penh dalam abstain dari pemungutan suara pada resolusi yang tidak mengikat di Majelis Umum PBB yang mengutuk junta militer Myanmar.
Abstain dari pemungutan suara, yang juga menyerukan pembatasan penjualan senjata ke junta, secara luas ditafsirkan sebagai aksi jual-beli untuk negara kecil dengan masa lalu yang penuh kekerasan.
Padahal Timor Leste sangat membutuhkan dukungan Myanmar jika ingin menjadi anggota ke-11 dari ASEAN.
Sekarang Timor Leste bertekad untuk menjadi anggota penuh ASEAN.
Ermenegildo Kupa Lopes, duta besar Timor Leste di Phnom Penh, mengatakan kepada Khmer Times, Selasa (25/5/2021), bahwa negaranya telah membangun jalan raya, pelabuhan, bandara, zona ekonomi khusus, dan ladang minyak baru.
Lopes mengatakan Timor Leste belum menerima bantuan asing selama lebih dari 25 tahun dan tidak berniat melakukannya jika masuk ke ASEAN.
(*)