Find Us On Social Media :

Sejarah Invasi Indonesia ke Timor Leste Didahului Deklarasi Balibo yang Didukung AS dan Australia, Ini Tujuannya

By Khaerunisa, Sabtu, 31 Juli 2021 | 19:10 WIB

(ilustrasi) Operasi Seroja, invasi Indonesia ke Timor Leste tahun 1975.

Intisari-Online.com - Pada 7 Desember 1975, Indonesia menginvasi Timor Leste yang saat itu dikenal sebagai Timor Portugis.

Saat itu, Timor Timur baru saja lepas dari penjajahan Bangsa Portugis yang berlangsung selama ratusan tahun, hanya diselingi pendudukan oleh Pasukan Jepang selama Perang Dunia II.

Keberhasilan invasi terssebut membuat wilayah Timor Portugis kemudian menjadi provinsi ke-27 Indonesia, provinsi termuda saat itu.

Selama lebih dari 2 dekade selanjutnya, Timor Leste adalah bagian dari Republik Indonesia, hingga tahun 1999 digelar referendum untuk menentukan nasib wilayah tersebut.

Baca Juga: Mendalam, Makna Kain Tais Timor Leste Bagi Masyarakat Lokal hingga Tamu yang Datang ke Negara Muda Ini

Invasi Indonesia atas Timor Portugis yang juga dikenal sebagai Operasi Seroja disebut memakan korban puluhan ribu orang Timor.

Pada bulan Maret 1976, pemimpin UDT Lopes da Cruz melaporkan bahwa 60.000 orang Timor telah tewas selama invasi.

Sementara dalam sebuah wawancara pada 5 April 1977 dengan Sydney Morning Herald, Menteri Luar Negeri Indonesia Adam Malik mengatakan jumlah korban tewas adalah "50.000 orang atau mungkin 80.000".

Tidak sepenuhnya bergerak sendiri, dalam peristiwa ini Indonesia juga mendapat dukungan dari Amerika Serikat (AS) dan Australia.