Find Us On Social Media :

Kekuatannya Makin Menyusut, Pimpinan KKB Papua Lekagak Telenggen Harus Telan Kenyataan Pahit Perwira-perwira Pemberontaknya Diberangus TNI, Makin Kocar-kacir!

By Maymunah Nasution, Minggu, 8 Agustus 2021 | 13:49 WIB

Lekagak Telenggen dan anak buahnya, kekuatannya makin menyusut

Intisari-online.com - Satuan Tugas (Satgas) Nemangkawi masih berada di Papua Barat untuk mengamankan provinsi paling timur di Indonesia itu dari KKB Papua.

Kini diinformasikan Lekagak Telenggen semakin tidak memiliki kekuatan.

Melansir surya.co.id, pimpinan KKB Papua itu bahkan kehilangan anggota lagi.

Dimulai ketika Satgas Nemangkawi berburu anggota KKB Papua Lekagak Telenggen bernama Kopengga Enumbi.

Baca Juga: Bak Disumbat Langsung dari Sumbernya, Suplai Kebutuhan KKB Papua Pimpinan Lekagak Telenggen Dijamin Mampat Usai Satgas Nemangkawi Lumpuhkan Sosok Krusial Ini

Perburuan dilakukan pada Selasa 3/8/2021.

Enumbi dicari karena menjadi salah satu anggota KKB Papua yang masuk ke dalam daftar pencarian orang (DPO).

Alias ia merupakan seorang buronan.

Selanjutnya Kasatgas Humas Nemangkawi, Kombes Pol Ahmad Musthofa Kemal menyebut Enumbi terlibat dalam pencurian 8 pucuk senjata api di Pospol Kulirik, Puncak Jaya, 4 Januari 2014.

Baca Juga: Selama Ini Tertutupi Akibat Kekacauan yang Ditimbulkan KKB Papua, Ternyata Beginilah Kondisi Covid-19 di Papua Barat, Satgas Kelimpungan dan Meminta Bantuan Pusat

"DPO atas nama Kopengga Enumbi berhasil ditangkap tim gabungan satgas Nemangkawi, TNI dan Polri," ujar Kamal dalam keterangannya, melansir dari Kompas TV, Kamis (5/8/2021).

Kemal mengungkapkan penangkapan Enumbi diliputi kontak senjata.

Berkat tim bantuan dari Yon Raider 613/RJA yang dipimpin Ipda Dedi Sudomo, pelaku berhasil dilumpuhkan.

Satgas Nemangkawi berhasil mendapatkan barang bukti yaitu 11 butir amunisi jenis SS-1 kaliber 5,56 milimeter.

Baca Juga: Egianus Kogoya Kembali Buat TNI-Polri Kesulitan dan Warga Papua Ketakutan, Siapa Sebenarnya Egianus Kogoya dan Apa Perannya di KKB Papua?

Tidak hanya itu, bukti lain berupa satu pisau badik, satu helm hijau, satu telepon genggam, rokok, pinang dan noken.

Kopengga Enumbi adalah pemasok utama guna memenuhi kebutuhan KKB Papua pimpinan Lekagak Telenggen.

Lekagak Telenggen sendiri juga termasuk dalam DPO.

Kamal menambahkan penangkapan Kopengga Enumbi jadi bagian dari operasi penuntasan kelompok separatis itu di Papua.

Baca Juga: Meski TNI-Polri Berhasil Berantas KKB Papua, Kondisi Kabupaten Ini Masih Mencekam, Bupatinya Tak Enak Hati Mengeluh Melihat Situasi Covid-19 di Indonesia

"Dia adalah anggota KKB Papua di wilayah Yambi," tegas perwira menengah Polri dengan tiga melati di pundaknya itu.

Satgas Nemangkawi, sambung Kamal, berusaha menangkap Kopengga Enumbi hidup-hidup, namun ia memberikan perlawanan ketika hendak ditangkap.

"Saat dilakukannya penindakan, terdapat perlawanan dari pelaku sehingga personel mengambil tindakan tegas terukur dengan menembak Kopengga Enumbi alias Tamu Enumbi yang mengakibatkan pelaku meninggal dunia di tempat," kata dia.

Juli lalu Satgas Nemangkawi berhasil menangkap anggota KKB Papua Yoniku Murib atau Mbobugu (26).

Baca Juga: Anak Buahnya Terkenal Ekstrim hingga Tembak 5 Anggota TNI, Nyatanya Egianus Kogoya Takut Jika Berperang dengan TNI, KKB Papua Dijamin Langsung Kocar-kacir

Mbobugu ditangkap di Kampung Nigilome, Distrik Mageabume, Kabupaten Puncak, Senin 12/7/2021.

Ia awalnya ditangkap karena membawa amunisi tanpa izin yang sah.

Selanjutnya menurut laporan Direskrimum Polda Papua, Kombes Faisal Ramadhani, Mbobugu diserahkan ke polisi dan diterbangkan ke Kabupaten Mimika guna diperiksa lebih lanjut.

"Tersangka ditahan karena telah melakukan tindak pidana membawa, menyimpan, menguasai amunisi tanpa izin yang sah," ujar Faisal, melalui pesan singkat, Senin (19/7/2021).

Baca Juga: Keberadaannya Sulit Dipastikan, Inilah Egianus Kogoya, Sosok di Balik Berbagai Serangan KKB Papua di Nduga, Terakhir Kelompoknya Tembak 2 Prajurit TNI

Hasil pemeriksaan mendapatkan Mbobugu mengetahui beberapa aksi kejahatan yang dilakukan kelompok Lekagak Telenggen, Mikiter Murib, Lerimayu Telenggen, Perenggen Telenggen, Uras Telenggen serta Kasar Tabuni.

Mbobugu setidaknya mengetahui 10 aksi yang sepenuhnya terjadi di Kabupaten Puncak.

Faisal menegaskan keterangan Mbobugu perlu didalami.

Pasalnya tidak menutup kemungkinan Mbobugu terlibat dalam aksi-aksi tersebut.

Baca Juga: Baru Sebentar Damai, KKB Papua Pimpinan Egianus Kogoya Guncang Tanah Nduga Lagi, Begini Nasibnya Para Prajurit TNI

"Banyak dokumentasi/foto pelaku bersama kelompok KKB Papua dan foto-foto pelaku memegang senpi SP2 dan M-16," kata Faisal.

Berikut daftar aksi KKB Papua yang diduga diketahui Mbobugu:

1. Perusakan tower Telkomsel Palapa Ring di B4 (Kampung Aminggaru, Distrik Omukia) dan B5 (Kampung Toegi, Distrik Ilaga Utara) pada 3 dan 6 Januari 2021.

2. Pembakaran alat-alat untuk perbaikan tower Palapa Ring B5 pada 6 Februari 2021.

Baca Juga: Kemarin Sempat Reda, KKB Papua Kembali Adakan Baku Tembak dengan TNI-Polri, Inilah Tendius Gwijangge Pimpinan KKB Papua yang Baru Terendus Namanya

3. Pembakaran camp PT Unggul Jalan Pinggir Distrik Ilaga, pada 8 Februari 2021.

4. Pembunuhan tukang ojek, Rusman HS pada 9 Februari 2021 di jalan pinggir Distrik Ilaga.

5. Penyanderaan pesawat Susi Air di Lapangan Terbang Distrik Wangbe, 12 Maret 2021.

6. Pembakaran helikopter di Bandara Aminggaru, 11 April 2021.

Baca Juga: Brimob Korban Penembakan KKB Papua di Yahukimo Dievakuasi, Satgas Nemangkawi Sudah 6 Bulan Lamanya Tumpas KKB

7. Penembakkan tukang ojek bernama Udin di Kampung Eromaga Distrik Omukia, 14 April 2021.

8. Penembakkan pelajar Ali Mom di Kampung Wuloni Distrik Ilaga, 16 April 2021.

9. Penembakkan Bharada Komang, Ipda Anton Tonapa, Bripka Moh Syaifudin pada 27 April 2021 di Kampung Olenki Distrik Ilaga Utara.

10. Pembakaran SD Inpres Mayuberi dan beberapa rumah penduduk di Kampung Mayuberi, Distrik Ilaga Utara.

Baca Juga: Insiden Mapenduma, Pendongkrak Kesohoran Prabowo Subianto Sewaktu Jadi Danjen Kopassus, Bebaskan Para Sandera yang Ditahan Oleh Kelly Kwalik Pemimpin KKB Papua Berbahaya Pada Masanya