Find Us On Social Media :

Sejarah Invasi Indonesia ke Timor Leste Didahului Deklarasi Balibo yang Didukung AS dan Australia, Ini Tujuannya

By Khaerunisa, Sabtu, 31 Juli 2021 | 19:10 WIB

(ilustrasi) Operasi Seroja, invasi Indonesia ke Timor Leste tahun 1975.

Baca Juga: Jendela Kaca Patri Katedral Inggris ini ‘Saksikan’ Pembunuhan Uskup Agung Canterbury pada Abad Pertengahan, Dibunuh di Tempat Ini oleh Tentara yang Setia pada Raja

Tahun 1977-1978, militer Indonesia memperoleh persenjataan canggih baru dari Amerika Serikat, Australia, dan negara-negara lain, untuk menghancurkan basis Fretilin.

Bahkan sebelum dimulainya invasi, kedua negara tersebut telah memberikan dukungan, salah satunya terhadap Deklarasi Balibo.

Itulah deklarasi oleh rakyat Timor Timur yang mendahului invasi Indonesia ke wilayah tersebut.

Deklarasi Balibo adalah penyataan oleh perwakilan masyarakat Timor Timur untuk bergabung dengan Indonesia.

Baca Juga: Padahal Tak Ada Masalah Apa-apa, Mendadak Kim Jong-Un Perintahkan Tentara Korea Utara untuk Lakukan Hal Ini, Siap-siap Mau Perang?

Deklarasi ini dilontarkan oleh Xavier Lopez da Cruz pada 30 November 1975 di Balibo, Timor Leste.

Pernyataan untuk bergabung dengan Indonesia dilakukan menyusul deklarasi kemerdekaan sepihak oleh Fretilin pada 28 November 1975.

Saat itu, Timor Leste terpecah menjadi beberapa kelompok yang mengusung kepentingannya masing-masing.

Setelah Portugis melakukan dekolonisasi dan Timor Leste mengalami kekosongan kekuasaan, Gubernur imor Timur memberi kebebasan politik kepada warganya, terbentuklah lima partai politik.