Find Us On Social Media :

Viral Video Pasien Covid-19 Diikat, Diseret, dan Dipukuli oleh Warga, Ternyata Setelah Diselidiki Polisi Begini Kejadian Sebenarnya, Istri dan Anaknya Saja Langsung Hal Ini

By Mentari DP, Minggu, 25 Juli 2021 | 15:30 WIB

Seorang pasien Covid-19 dianiaya.

 

Intisari-Online.com - Sebuah video menunjukkan seorang pasien Covid-19 dianiaya.

Video berdurasi 37 detik itu viral, pria itu dalam kondisi tubuh diikat, diseret-seret, dan dipukuli dengan kayu oleh sejumlah warga. 

Dilansir dari kompas.com pada Minggu (25/7/2021), video seorang pasien Covid-19 dianiaya itu diunggah akun @jhosua_lubis.

Baca Juga: Segera Singkirkan 4 Barang Ini dari Kamar Mandi Anda Atau Mereka Akan Jadi Sarang Bakteri Berbahaya!

Peristiwa itu diketahui terjadi di Kecamatan Silaen, Kabupaten Toba, Sumatera Utara. 

Diduga alasannya karena pasien itu ditolak saat melakukan isolasi mandiri di rumahnya.

"Tulang (paman) saya diikat, diseret dan dipukuli masyarakat seperti binatang," kata Jhosua, keponakan pria dalam video tersebut, saat dikonfirmasi melalui telepon, Sabtu (24/7/2021).

"Saya ingin kejadian itu diproses secara hukum. Karena sudah sangat tidak manusiawi," kata Jhosua.

Setelah video tersebut viral, polisi pun langsung melakukan penyelidikan terkait aksi keji itu.

Polisi pun meminta keterangan dari sejumlah pihak.

Hasil penyelidikan polisi itu ternyata tak seperti yang terlihat di dalam video.

Baca Juga: Orang Se-Indonesia Masih Saja Salah, Jangan Pernah Lagi Simpan Makanan Sisa dengan Cara Ini atau Kesehatan Anda Dalam Bahaya

Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Sumatera Utara Komisaris Besar (Kombes) Hadi Wahyudi mencoba menjelaskannya lewat pesan singkat pada Minggu (25/7/2021).

"Dari keterangan yang didapat, korban diamankan warga karena kabur dari lokasi isolasinya di dalam hutan."

"Ini karena korban berusaha menularkan dengan cara meludahi tangannya dan mencoba untuk menyentuh warga," ujar Hadi Wahyudi.

Pernyataan Hadi juga sama seperti kata Bupati Toba Poltak Sitorus.

Di mana pasien tersebut bukan dianiaya, namun diamankan. Itu karena lari saat menjalani isolasi mandiri (isoman).

Bukan karena warga menolak pasien melakukan isoman di rumahnya.

"Bupati bilang bukan untuk kekerasan."

"Hanya mengamankan, dan masyarakat desa juga sangat peduli dengan Pak Selamat Sianipar ini," ujar Hadi.

Ketika berita ini diturunkan pihak Pemkab Toba juga sudah menemui pihak keluarga korban dan telah membawa korban ke RSUD untuk dirawat.

"Saat ini, korban sedang menjalani perawatan di RSUD," ujar Hadi.

Lanjut Hadi, kepala desa setempat, Tombang Sianipar, menjelaskan kronologinya dari awal.

Diketahui mereka melakukan isolasi mandiri kepada korban di lokasi yang sudah disetujui oleh pihak keluarga.

Baca Juga: Sikapnya Mulai Mirip China, Mendadak Inggris Mati-matian Ingin Kuasai Wilayah Sengketa Ini, Sampai Bikin Negara Amerika Latih Ini Ancam Perang!

 

Bahkan kebutuhan saat isolasi juga sudah dipenuhi oleh pemerintah desa.

Seperti beras 1 karung, telur 1 papan, ikan 2 kaleng, garam, minyak goreng dan sabun mandi.

Semua kebutuhan itu telah disiapkan untuk korban. 

Hanya saja, meski sudah ditempatkan di lokasi yang jauh dari rumahnya, pasien ingin kembali pulang ke rumahnya.

Pihak Desa yang mengetahui hal itu kemudian mendatangi lokasi rumah korban.

Saat itulah istri korban Risma Sitorus menjelaskan, suaminya lari saat menjalani isolasi mandiri.  

Risma juga mengakui bahwa suaminya diamankan warga.

Bahkan Risma beserta anaknya sudah lari terlebih dahulu saat hendak dipeluk oleh Selamat, sang suami.

Lalu video viral itu menangkap momen ketika warga ingin mengamankan Selamat yang lari saat isoman.

Warga dibantu keluarga mengamankan Selamat yang terus-menerus mengejar ingin memeluk warga.

Baca Juga: Aksinya Semakin Membabi Buta, Taliban Pukul, Tembak, hingga Penggal Kepala Warga Afghanistan yang Pernah Bekerja dengan Militer Amerika, 'Anda Kafir!'

Memang terlihat seperti tidak perikemanusiaan, namun itu adalah tindakan keamanan yang dilakukan warga.

"Itu karena yang bersangkutan teriak-teriak bahwa tidak ada Covid."

"Yang bersangkutan keluar rumah sambil meludahi orang yang berpapasan dengan dia dan memeluk orang."

"Setelah diamankan, yang bersangkutan juga langsung dibawa ke RS di Silaen, namun sudah 2 kali lari dari RS," tutur Hadi.

Agar tidak ada kesalahpahaman, seluruh warga yang tertangkap di dalam video viral itu sudah diambil keterangannya untuk mengklarifikasi kejadian sebenarnya.

Baca Juga: Utang Indonesia Sudah Menggunung Hingga Rp6.074 Triliun, Tapi Pemerintah Terus Jor-joran Tambah Utang, Sri Mulyani Pun Langsung Beri Jawaban Menohok Ini