Penulis
Intisari-Online.com -Ketika Anda menyaksikan sebuah film atau sinetron dengan adegan melahirkan, umumnya Anda akan melihat bahwa dokter atau perawat akan membiarkan ibu menggendong bayinya.
Ya, tentu saja praktik tersebut sebenarnya tidak hanya terjadi di film atau sinetron, tapi juga di dunia nyata.
Namun, seiring bertambahnya usia anak, biasanya orang tua semakin jarang memberikan pelukan kepada anaknya.
Ada hal yang umum menjadi alasan, mulai dari anak yang sudah tidak mau dipeluk atau orang tua sendiri yang sudah merasa canggung untuk memeluk anaknya.
Sebuah penelitianmenunjukkan bahwa 90 persen orang tua yang memiliki anak berusia di bawah 4 tahun memang masih sering memeluk anak mereka.
Namun, jumlah pelukan yang diberikan per hari akan berkurang secara drastisi seiring dengan bertambahnya usia anak.
Bahkan, ketika anak mencapai usia 10 hingga 12 tahun, hanyaada 74 persen ibu dan 50 persen ayah yang memeluk anak mereka.
Ketika anak memasuki usia remaja atau ABG, usia yang disebut paling rawan karena melibatkan pencarian identitas, jumlah pelukan tentunya akan semakin menurun secara drastis.
Padahal, seperti yang terjadi di awal kehidupannya di dunia, anak sangat membutuhkan pelukan dari orang tuanya.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), menyebut praktik memeluk anak sebagai suatu tindakan 'menyelematkan hidup'.
Kontak dari kulit ke kulit pertama pada bayi yang baru lahir tidak hanya akan memberinya kehangatan.
Namun juga akan 'membangkitkan' bakteri-bakteri pelingdung yang terdapat di dalam tubuhnya.
Menurut para ahli, seperti dikutip dariElite Readers,mengekspresikan kasih sayang secara fisik akan memberikan keuntungan seumur hidup pada anak.
Bahkan, menurutOrganisasi non-profit Child Trends yang berbasis di AS, kasih sayang yang diungkapkan secara fisik membuat anak memiliki harga diri yang lebih tinggi.
Baca Juga: Anak Anda Bicara Kotor? Ini Reaksi Terbaik Bagaimana Orangtua Menanggapinya
Selain itu, komunikasi antara anak dan orang tua pun akan terjalin dengan lebih baik jika kehangatan hubungan antara anak dan orang tuanya terjalin baik.
Masalah-masaslah psikologis atau perilaku anak, yang terjadi seiring bertambahnya usia mereka, pun akan berkurang.
Christopher Bergland, penulis dan pelatih, menyebutkan bahwa penelitian-penelitian telah menunjukkan betapa pentingnya bentuk ekspresi cinta secara fisik.
Seperti dilansir dariRuang Guru,psikolog dan pengarang buku The Miracle of Hug,Melly Puspita Sari bahkan menyarankan orang tua untuk memeluk anaknya sebanyak 8 kali dalam sehari.
Tentunya bukan sekadar pelukan biasa, melainkan sebuah pelukan yang tulus yang akan membuat anak merasa nyaman.
Ini sesuai dengan sebuah penelitian diUniversity of Missouri-Columbia yang menyebut bahwa ibu yang menunjukkan kasih sayang yang lebih besar akan memiliki hubungan yang lebih dekat dengan anak mereka.
Baca Juga: Mau Anak Sukses di Kemudian Hari? Ini 4 Rahasia Mengasuh Mereka, Salah Satunya Beri Kebebasan
Sementara sebuah survei dariUniversitas Notre Dame terhadap lebih dari 600 orang dewasa menemukan dampak positif pelukan anak saat dewasa.
Mereka yang sering dipeluk ketika anak-anak akan tumbuh menjadi orang dewasa yang memiliki mental yang jauh lebih stabil.
Mereka juag cenderung akan lebih sedikit mengalami depresi dan kecemasan serta akan lebih banyak memiliki perasaan belas kasih.
Banyak sekali manfaatnya bukan? Jadi, mulai besok, jangan lupa untuk memeluk anak Anda, ya.
(Tatik Ariyani)
Baca Juga: Agar Anak Tak Mudah Membenci Orang Lain, Ini yang Harus Dilakukan oleh Orangtua