Penulis
Intisari-Online.com – Sebagai orangtua dari anak-anaknya, tentu saja orangtualah yang paling mengenal anaknya sendiri.
Dan setiap orangtua tentunya ingin memberikan yang terbaik bagi buah hatinya dengan terus berusaha melindungi mereka.
Salah satu cara yang dilakukan oleh orangtua adalah menegur ketika anak-anak melakukan perbuatan yang tidak seharusnya mereka lakukan.
Bagi orangtua, tindakan tersebut adalah rasa sayang yang mereka berikan pada anak-anak.
Namun, tak sedikit orangtua yang menegur bahkan memarahi anak di depan orang lain, membuat hal tersebut seolah umum dilakukan.
Padahal, memarahi anak di depan orang-orang ternyata bisa membawa dampak buruk terhadap perkembangan anak kelak. Apa saja dampaknya?
1. Anak mungkin menganggapnya sebagai hinaan
Ambilah contoh ketika anak berkelakuan tidak baik di depan kerabat. Orangtua mungkin akan memarahinya atau memberi hukuman lain sebagai cara mendisiplinkan mereka.
Baca Juga: Lima Alasan Mengapa Orangtua Tidak Harus Memarahi Anak di Depan Umum
Namun, berbicara kasar ketika ingin memperbaiki kesalahan anak justru bisa membuat anak merasa terhina.
Bukannya mengubah sikapnya, anak justru akan bersikap makin buruk. Jika mereka berkelakuan kurang baik, lebih baik orangtua menjelaskan tanpa emosi pada anak apa yang menjadi kesalahannya.
Ajak anak berdiskusi menggunakan bahasa yang mudah ia mengerti.
2. Berdampak pada kesejahteraan emosional
Baca Juga: Tanpa Perlu Memarahi, Lewat Cara Ini Orangtua Jepang Membuat Anaknya Patuh dan Disiplin
Memarahi anak di depan kerabat atau orang tak dikenal bisa membuat anak merasa tersakiti.
Omelan secara konstan dapat membuat anak merasa ditolak, bahkan meskipun orangtua mencintai mereka.
Alih-alih menjadi pribadi yang disiplin, anak justru akan merasa dirinya individu yang buruk.
Anak-anak sangatlah polos dan bisa dengan mudah dibentuk sesuai keinginan orangtua.
Baca Juga: Tak Perlu Memarahi atau Menghukum Anak, Ini 8 Cara Mudah Disiplinkan Anak
Jadi, daripada memarahi, lebih baik orangtua menjelaskan pada mereka kebiasaan mana yang baik dan buruk sehingga mereka bisa belajar dari kesalahannya.
3. Membangun emosi negatif
Ketika orangtua berteriak atau menyalahkan anak di depan orang lain, ada kemungkinan akan meninggalkan rasa rakut dan emosi negatif dalam diri anak.
Mereka mungkin saja tumbuh dengan rasa rendah diri ketika berada di depan orang selain anggota keluarga mereka.
Baca Juga: Wahai Orangtua, Yuk Kendalikan Emosi Anak Tanpa Marah-marah dengan Hal Berikut!
Mereka juga berpotensi memiliki rasa ragu dan sering membuat diri mereka dikelilingi hal-hal negatif.
4. Anak akan menjadi agresif
Memarahi dan menghina anak di depan orang lain akan membuat anak juga bersikap agresif.
Mereka mungkin saja menerapkan perilaku yang sama dengan keluarga mereka, teman atau pasangan ketika dewasa nanti.
Baca Juga: Penelitian: Kebanyakan Nonton TV Tingkatkan Risiko Kanker Kolorektal yang Jauh Lebih Agresif
Anak bisa menjadi agresif ketika diminta untuk menceritakan masa kecilnya atau diajak menghabiskan waktu bersama mereka.
Memarahi dan menghina anak juga bisa melahirkan konflik antara orangtua dan anak. Anak mungkin saja menilai orangtuanya sebagai orang yang senang mengecam.
5. Anak akan mengikutinya kelak
Anak akan belajar dari orangtuanya. Jadi, ketika orangtua sering memarahi atau menghina anak-anaknya di depan orang lain, kelak mereka akan menirunya saat dewasa.
Perilaku itu lama kelamaan akan menjadi hal normal bagi mereka.
6. Percaya diri rendah
Sering dimarahi bisa membuat anak merasa rendah diri dan kepercayan diri mereka akan sulit terbangun ketika tumbuh besar.
Mereka akan menjadi pribadi yang bimbang dan dalam situasi-situasi berat mereka tidak bisa menahan diri mereka.
Baca Juga: Kurang Percaya Diri Memang Bikin Frustasi, Tapi Anda Bisa Mengatasinya dengan 11 Kiat Psikologis Ini
Alih-alih berteriak dan menakuti anak, gunakan kalimat yang deskriptif ke anak tentang perilakunya yang tidak baik.
Misalnya, "Mama perhatikan kamu sering mengganggu adikmu." Penting bagi mereka untuk belajar dari kesalahan dan menjadi orang yang lebih baik.
7. Memiliki rasa benci terhadap kerabat
Karena orangtua memarahi anak di depan kerabat, mereka mungkin saja mulai membenci orang-orang tersebut.
Anak mungkin berasumsi merekalah orang di balik amarah orangtuanya yang membuat mereka dipermalukan.
Hal ini bisa menumbuhkan kesalahpahaman besar. Kebencian ini bisa bertahan seumur hidup dan hasilnya, ini bisa memunculkan pikiran negatif pasa anak.
Memiliki kesabaran dan toleransi ketika membesarkan anak bisa membantu orangtua membangun lingkungan yang terbaik untuk mereka tumbuh besar dan menjadi orang yang kuat secara emosional. (Nabilla Tashandra)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Hindari Memarahi Anak di Depan Orang Lain"