Advertorial

Wahai Orangtua, Yuk Kendalikan Emosi Anak Tanpa Marah-marah dengan Hal Berikut!

Tatik Ariyani

Editor

Saat anak kecil sedang emosi, orangtua justru ikut terbawa emosi. Baiknya mengendalikan emosi anak dilakukan tanpa memarahi atau membentaknya.
Saat anak kecil sedang emosi, orangtua justru ikut terbawa emosi. Baiknya mengendalikan emosi anak dilakukan tanpa memarahi atau membentaknya.

Intisari-Online.com - Terkadang, saat anak kecil sedang emosi karena suatu hal,orangtua justru ikut terbawa emosi.

Padahal, baiknya mengendalikan emosi anak dilakukan tanpa memarahi atau membentaknya.

Ini menjadi bagian dari proses dalam mengajarkan Si Kecil bagaimana cara merespons sesuatu tanpa bertindak.

Melansir Nakita.id, membiasakan pengendalian diri merupakan keterampilan penting, karena hal ini berperan pada kesuksesan anak kelak.

Baca Juga: Demi Lebih Fokus Mengumpulkan Dragon Ball, Pria Ini Rela Keluar dari Pekerjaannya

Dengan mengendalikan diri, Si Kecil dapat membuat keputusan yang tepat serta tahu cara menghadapi situasi sulit dengan cara positif.

Misalnya saat ia menunggu makanan.

Anak tahu bahwa ia sedang lapar, namun pengendalian emosi akan membuatnya tetap bersabar tanpa marah dan menangis.

Orangtua menjadi sosok yang paling penting dalam hal ini, sebab anak banyak meniru apa yang dilakukan oleh ayah dan ibunya.

Apabila kedua orangtua sehari-hari sering menunjukkan perilaku yang emosional, seperti berteriak keras, sering marah-marah apalagi disertai dengan tindakan fisik dan kata-kata yang kasar, bukan tak mungkin anak akan mengikuti apa yang dilakukan orangtuanya.

Baca Juga: Derita Psikosis Postpartum, Seorang Ibu Merasa Akan 'Dikorbankan' dan Suaminya Akan Selingkuh dengan Perawat, Ini Gejalanya

Mengontrol emosi anak

Ada beberapa cara yang bisa orangtua lakukan untuk mengajarkan anak untuk mengontrol emosi.

Mengajarkan anak untuk mengontrol emosi, juga perlu disesuaikan dengan usianya agar sesuai dengan tumbuh kembangnya.

Hingga anak berusia dua tahun, anak cenderung mengalami emosi ketika ada kesenjangan antara apa yang ingin anak lakukan dan apa yang mereka bisa lakukan.

Baca Juga: Berdaya Sengat Hingga Belut Listrik 860 Volt, Spesies Baru Belut Listrik Ditemukan, Sekali Sengat Bisa Sebabkan Rasa Sakit yang Serius

Misalnya, mereka ingin menggapai benda padahal mereka memang belum mampu, sehingga akan membuatnya langsung menangis dan marah.

Cobalah untuk mengalihkan anak dengan mainan atau kegiatan seru lainnya.

Saat menginjak usia dua tahun, anak bisa diperkenalkan dengan metode time out.

Berikan waktu untuk anak menenangkan diri.

Baca Juga: Keseringan Minum Minuman Berenergi, Lidah Pria Ini 'Habis' Terkelupas, Ini Sederet Bahaya yang Bisa Ditimbulkan dari Minuman Energi

Ajarkan pada mereka, bahwa mengambil waktu untuk sendirian akan lebih baik dibanding membuat ulah.

Mengajarkan anak untuk tenang akan membantu meningkatkan kontrol atas dirinya sendiri. Jangan lupa puji anak saat ia berhasil mengendalikan situasi sulit.

Sekali lagi, mengendalikan emosi anak sangat bergantung pada orangtuanya.

Baca Juga: Mengharukan, Pria Misterius Ini Kayuh Sepeda 276 KM dari Solo-Pasuruan Demi Kembalikan Dompet Jatuh

Ketika anak terbiasa melihat ayah dan ibunya menangani situasi dengan amarah, ia tentu akan melakukan hal yang sama.

Maka, penting untuk melatih kesabaran anak, sehingga ketika bertemu dengan orang lain di luar rumah, anak mampu mengenali dan mengendalikan emosi dengan baik.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Tanpa Marah, Lakukan Ini untuk Mengendalikan Emosi Anak"

Artikel Terkait