Find Us On Social Media :

Tolong Mulai Sekarang Ibu-ibu Stop Mengolah Daging Kurban Jadi Sate, Ahli Sudah Peringatkan Bahayanya

By Mentari DP, Selasa, 20 Juli 2021 | 07:30 WIB

Cara mengolah daging kurban.

Intisari-Online.com - Bagaimana cara Anda mengolah daging kurban?

Tentu setiap orang punya caranya sendiri-sendiri tentang bagaimana mengolah daging kurban.

Apalagi jika Anda mendapatkan daging gratis seperti dari daging kurban Hari Raya Idul Adha.

Baca Juga: Bikin Orang se-Indonesia Iri, Tetap 'Adem Ayem' Meski Diserbu Orang Kaya India yang Kabur dari Varian Delta, Kini Negara Ini Punya Obat yang Bisa Cegah Kematian Pasien Covid-19

Salah satunya mengolah daging kurban menjadi sate.

Ini sering dilakukan agar memeriahkan suasana rumah keluarga Indonesia saat Hari Raya Idul Adha.

Sebab, dari tahun ke tahun, banyak orang memilih mengolah daging kurban menjadi menu sate.

Namun sepertinya Anda bisa kembali mempertimbangkan apakah kali ini akan mengolah daging kurban menjadi sate atau tidak.

Sebab, nyatanya mengolah daging kurban menjadi sate ternyata tidak disarankan.

Loh bagaimana bisa?

Baca Juga: Jika Terjadi Mungkin Jepang Hanya Tinggal Nama Saja, Video Rahasia Ini Bongkar Rencana Mengerikan Partai Komunis China, Siap Hanguskan Jepang dengan Bom Nuklir

Executive Chef Aprez Catering by Amuz Group Chef Stefu Santoso akan mencoba menjelaskannya.

Dilansir dari kompas.com pada Senin (19/7/2021), Chef Stefu Santoso menjelaskan bahwa daging kurban yang baru dipotong masih sangat segar.

Sehingga daging kurban itu tidak bisa langsung dikonsumsi.

Alasannya karena teksturnya masih keras.

Oleh karenanya, diperlukan waktu untuk proses aging atau pelayuan.

Dengan begitu, tekstur daging akan menjadi lebih empuk.

"Untuk dijadikan sate saya tidak rekomen karena akan keras," kata Chef Stefu.

Ada beberapa cara agar daging tidak terlalu keras. Misalnya dengan daging bisa dibungkus terlebih dahulu dengan daun pepaya.

Namun, tidak dianjurkan dilakukan terlalu lama.

Alasannya karena bisa memunculkan rasa pahit.

Dibandingkan mengolah daging kurban menjadi sate, Chef Stefu menyarankan hal lain.

Yaitu agar daging kurban diolah dengan metode wet cooking atau metode makanan dimasak dengan menempatkannya pada air panas atau terekspos uap panas.

Baca Juga: Harganya Murah Meriah Meski Diklaim Paling Ampuh, Rupanya Ini Alasan Tak Terduga Sang Penemu Vaksin AstraZeneca, Langsung Dapat 'Standing Ovation' di Wimbledon

Alasannya metode ini bisa membuat serat-serat daging menjadi lebih empuk untuk dikonsumsi.

"Cara terbaik adalah dimasak dengan cara stewed (direbus) atau wet cooking."

"Atau masak dalam jangka waktu tertentu dengan menggunakan rempah-rempah," ujar President of Association of Culinary Professionals ini.

Anda jangan khawatir. Sebab metode ini bisa menjadi menu seperti sop, gulai, tongseng, dan lainnya.

 

Wah, jadi laper yah?

Selamat Hari Raya Idul Adha bagi Anda semua yang merayakannya.

Baca Juga: Seantero Indonesia Terkecoh, Sumber Penyakit Utama di Rumah yang Dihuni Jutaan Mikroba Berbahaya Nyatanya Bukanlah Kamar Mandi Apalagi Dapur