Penelitian menyebutkan vaksinasi Sputnik V menghasilkan titer penetral perlindungan terhadap beberapa varian baru.
Varian baru ini antara lain varian Alpha B.1.1.7, varian Beta B.1.351, varian Gamma P.1, varian Delta B.1.617.2 dan B.1.617.3, serta varian endemik Moskow B.1.1.141 dan B.1.1317, seperti dikutip dari NDTV.
Metodenya menggunakan penilaian aktivitas penetral virus (VNA) menggunakan virus hidup, kemudian mempelajari respons imun atau VNA yang didorong oleh vaksin Sputnik V.
Respons imun yang diinduksi Sputnik V terhadap varian baru dan respons terhadap varian B.1.1.1 (Lambda, C.37) kemudian dibandingkan peneliti.
“Ini membandingkan aktivitas penetralan serum yang diinduksi Sputnik V dengan varian yang relevan secara internasional dengan penetralisir,” kata perusahaan, dikutip dari Kompas.com.
Serum darah diambil dari individu yang sudah disuntik vaksin Sputnik V secara penuh atau dua dosis.
Penelitian ini sudah diterbitkan dalam jurnal internasional pada 12 Juli 2021.
Dituliskan Indiatoday.in, Sputnik V memelopori pendekatan vaksin dengan dua suntikan.