Pada 12 Mei, juru bicara pemerintahan Jerman, Steffen Seibert, menolak mengecam pembunuhan 14 anak kecil Palestina oleh Israel.
Ia menyebut pertahanan Palestina sebagai "serangan teroris" dan kelompok pertahanan harus menghentikan aksi mereka melawan Israel sehingga "orang-orang tidak terbunuh".
Seibert mengabaikan serangan pesawat perang Israel di Jalur Gaza.
Ia mengabaikan saat tank-tank Israel menembaki wilayah padat penduduk di seluruh Gaza.
Ia mengabaikan berminggu-minggu serangan Israel pada umat Islam Palestina yang sedang beribadah sholat Tarawih di Masjid Al-Aqsa selama Ramadan.
Dan warga Yerusalem menghadapi serangan oleh pemukim ilegal yang menyebabkan kelompok pertahanan bergerak.
Di hari yang sama, juru bicara deputi Kementerian Luar Negeri Jerman, Christofer Burger membuat para wartawan mengamuk ketika ia mengatakan warga Palestina tidak punya hak membela diri.
Klaimnya adalah bahwa hak ini dijamin oleh hukum internasional oleh negara berdaulat dan Palestina belum diakui sebagai negara.