Dikenal sebagai Gembong Narkoba Terkaya di Dunia, Kemana Perginya Pundi-pundi Kekayaan Pablo Escobar setelah Dia Tewas oleh Peluru Panas Polisi Kolombia?

Khaerunisa

Penulis

Pablo Escobar dan istrinya, Victoria Eugenia Henao.

Intisari-Online.com - Pablo Escobar merupakan gembong narkoba terkaya di dunia yang penuh dengan kontroversi.

Ia sempat masuk dalam daftar orang terkaya dunia selama 7 tahun berturut-turut dari tahun 1987 sampai 1993 di urutan ke-7.

Tentu kekayaannya bersumber dari aktivitas ilegal yang dilakukannya itu.

Pablo Escobar memimpin Kartel Medellin dari Kolombia yang memonopoli peredaran narkoba jenis kokain di Miami dan sejumlah kawasan di Amerika Latin.

Baca Juga: Nasib Berbeda Dialaminya, Inilah Carlos Lehder, Rekan Kejahatan Gembong Narkoba Terkaya di Dunia Pablo Escobar

Ia juga menguasai hingga 80 persen perdagangan narkoba global ketika berada di puncak kariernya.

Di sisi lain, ia dijuluki sebagai 'Robin Hood dari Kolombia' karena aksinya mendonorkan banyak uang untuk kepentingan sosial dan membagikannya kepada orang-orang miskin.

Kehidupan Pablo Escobar penuh dengan kontriversi, bahkan hingga ia dipenjara dan tewas dalam upaya pelariannya dari rencana ekstradisi oleh Pemerintah Kolombia.

Ia meninggal pada 2 Desember 1993, hanya satu hari setelah ulang tahunnya yang ke-44, di tangan Polisi Kolombia dalam baku tembak di atap Medellin. Lalu bagaimana dengan kekayaan yang dimilikinya?

Baca Juga: Pancasila Sebagai Norma Dasar Negara yang Fundamental, Bagaimana Memahaminya?

Melansir legit.ng, menurut sebagian besar sumber, kekayaan bersih Pablo Escobar pada tahun 1993, tahun ketika ia meninggal, mencapai $30 miliar.

Dikatakan bahwa pada satu titik, dia menghasilkan $420 juta per minggu, sehingga jumlah kekayaannya tidak terlalu mengejutkan.

Tetapi cukup mengejutkan jika mengingat berapa banyak yang mungkin sudah dia habiskan.

Bahkan dengan Pablo Escobar yang dikenal boros, ia masih menyimpan kekayaan fantastis hingga akhir hidupnya.

Baca Juga: Bak Jatuh Tertimpa Tangga, Sudah Turun Kelas Jadi Negara Menengah ke Bawah, Indonesia Terancam Bunga Utangnya Menggunung, Belum Lagi Dampak Pandemi Makin Mengkhawatirkan

Banyak kekayaannya dihabiskan untuk berbagai suap yang tidak diragukan lagi membantunya mempertahankan statusnya sebagai raja obat bius.

Sementara sisanya dihabiskan untuk menjaga citra Robin Hood-nya.

Setelah Pablo Escobar meninggal, bukan hal yang aneh jika kekayaannya diambil oleh pemerintah Kolombia, mengingat sumber kekayaannya berasal dari kegiatan ilegal.

Namun, dengan mengingat sepak terjang itu pula, masuk akal jika semua kekayaannya tidak disimpan di tempat yang sama.

Baca Juga: Menengok Bantuan Dunia untuk Penanganan Covid-19 di Negara Tetangga Indonesia, Sudah Disuntik Dana Fantastis Tapi Mengapa Masih Terasa Sangat Sedikit?

Umumnya, orang-orang dengan kekayaan yang diperoleh dari sumber gelap akan menyebar kekayaan hingga menyembunyikannya dengan berbagai cara.

Disebut ada sejumlah kemungkinan bagaimana Pablo Escobar menjaga kekayaannya, dengan membaginya menjadi empat kategori.

Kategori pertama adalah untuk aset likuid, seperti uang tunai biasa, lukisan, mobil, peternakan, rumah, dan lainnya.

Kategori kedua adalah untuk aset yang disembunyikan di tempat yang mudah diakses, seperti hutan, gua, atau bahkan kompartemen rahasia rumah bandar narkoba.

Baca Juga: Ilmunya Ditiru Alexander yang Agung hingga Napoleon Bonaparte, Siapakah Sun Tzu dan Mengapa Strategi Perangnya Terus Relevan?

Kategori ketiga adalah untuk aset jarak jauh atau tersembunyi, yang berarti bahwa aset tersebut mungkin telah dicuci melalui bisnis asing, disimpan di rekening bank asing, dan lainnya.

Kategori keempat adalah untuk segala sesuatu yang lain, tetapi sebagian besar untuk aset yang hilang, seperti yang telah dihabiskan untuk mendapatkan atau menyembunyikan uang. Aset dalam kategori ini hampir merupakan barang legenda, karena raja obat bius bisa saja kehilangan 10% dari uangnya setiap tahun hanya karena 'tikus memakannya'.

Pablo bisa menyimpan uangnya berserakan di mana-mana, itulah sebabnya sebagian besar kekayaannya masih belum ditemukan.

Kekayaan Pablo Escobar yang mudah ditemukan mungkin sebagian besar diberikan kepada pemerintah Kolombia, dan ini bukanlah hal yang mengejutkan.

Baca Juga: Ilmunya Ditiru Alexander yang Agung hingga Napoleon Bonaparte, Siapakah Sun Tzu dan Mengapa Strategi Perangnya Terus Relevan?

Namun, yang menarik yaotu aset Pablo Escobar dalam kategori kedua.

Disebut stelah kematian Pablo, justru dua kelompok kriminal yang menganggap diri mereka saingan kerajaan Escobar memutuskan untuk mengambil sebidang tanah Pablo Escobar untuk diri mereka sendiri.

Kelompok-kelompok tersebutadalah Los Pepes dan kartel Cali.

Dengan bantuan anggota dari Kartel Medellin milik Pablo sendiri, mereka dapat memperoleh kembali sebagian besar uang dari kategori ini.

Baca Juga: Siapa yang Pertama Membangunnya Masih Jadi Misteri, Inilah Resort dengan Pemandian Air Panas di Timor Leste, Tersembunyi di Desa Terpencil Bumi Lorosae

Mereka juga memaksa keluarga Escobar untuk menandatangani aset likuid apa pun yang ditinggalkan oleh pemerintah.

Tapi, konon tidak semua uang dari kategori kedua telah pulih hingga hari ini, karena Pablo menyimpan sebagian besar tempat persembunyiannya di kepalanya (tidak ada peta fisik).

Banyak dari mereka masih belum ditemukan.

Sementara kekayaan Pablo di kategori ketiga jelas kemungkinan besar hilang tanpa jejak.

Baca Juga: Nia dan Ardi Terjerat Penyalahgunaan Narkoba, Faktanya Keluarga Bakrie Masih Dikejar-kejar Utang oleh Pemerintah Gara-gara 'Dosanya' 16 Tahun Silam

Lalu, bagaimana dengan nasib keluarga Pablo? Apakah mereka juga mendapatkan kekayaan gembong narkoba terkaya ini?

Rupanya, Escobar tidak memiliki jumlah yang ditentukan untuk salah satu dari anak-anaknya atau kerabat lainnya dalam kasus kematiannya.

Dari enam saudara kandungnya, hanya dua dari mereka (Roberto dan Alba Marina) yang memiliki sedikit akses ke tanah miliknya.

Setelah kematian Pablo, keluarganya menghabiskan uang berapa pun yang mereka bisa dapatkan untuk memastikan mereka aman.

Baca Juga: Bagaimana Pancasila Menjadi Sistem Etika? Simak Selengkapnya Berikut Ini

Pada awalnya, mereka dapat membeli seluruh lantai sebuah hotel dan memiliki penjaga yang melindungi mereka sepanjang waktu.

Tetapi itu terbukti terlalu mahal, terutama ketika tidak ada uang baru yang masuk dan tempat persembunyian lama mulai mengering.

Ketika sebagian besar uang habis, keluarga itu terpaksa pindah dari satu negara ke negara lain.

Mereka terpaksa melakukannya karena musuh-musuh Pablo, seperti Los Pepes dan kartel Cali, dan banyak lainnya, mencoba mengambil sedikit yang tersisa.

Baca Juga: Bagaimana Pancasila Menjadi Sistem Etika? Simak Selengkapnya Berikut Ini

(*)

Artikel Terkait