Dr Riono mengatakan kepada ABC bahwa dia mulai menggunakan istilah "kebodohan kawanan" ketika dia melihat orang-orang merayakan dan bepergian pada saat Idul Fitri.
"Alih-alih tinggal di rumah untuk mencegah penularan, mereka tetap melakukan perjalanan ke kampung halaman," katanya.
"Lalu memposting beberapa cerita di media sosial tentang apakah perjalanan itu mudah atau sulit ketika melintasi perbatasan," tambahnya.
"Itu kebodohan kawanan, tidak ada yang peduli atau memiliki rasa krisism" jelasnya.
Dr Riono menambahkan pemerintah tidak belajar dari atau mengikuti saran para ahli dan ilmuwan.