Ilmuwan Temukan Bahaya Baru Jika Terinfeksi Covid-19, Ternyata Tak Hanya Menyebabkan Sesak Napas Virus Ini Juga Bisa Mempengaruhi Darah Manusia Hingga Menyebabkan Hal Ini

Afif Khoirul M
Afif Khoirul M

Editor

Ilustrasi covid-19
Ilustrasi covid-19

Intisari-online.com - Gejala umum Covid-19 yang kita ketahui adalah sesak napas hingga beberapa gejala seperti flu dan demam, disertai matinya inda perasa dan pencium.

Namun, baru-baru ini, peneliti temukan bahwa virus SARS-CoV-2 dapat mempengaruhi sel darah.

Hal ini diyakini sebagai penyebab sindrom Covid-19 yang berkepanjangan.

Melansir Daily Mail, pada Jumat (2/7/21) melaporkan para ilmuwan Jerman telah menemukan bahwa virus SARS-CoV-2 mengubah konsistensi sel darah merah dan putih.

Baca Juga: Beruntung Indonesia Menggunakannya, Walaupun Kemanjurannya Diragukan, Ternyata Ini Kelebihan Vaksin Sinovac Dibandingkan Vaksin Covid-19 Lainnya

Hal ini membuat transportasi oksigen menjadi sulit, dan nutrisi dalam tubuh mengalami kesulitan.

Para ilmuwan dari Max Planck Center for Physics and Medicine di Jerman menganalisis sampel darah pasien yang terinfeksi Covid-19.

Kemudian ia membandingkannya dengan sampel darah sukarelawan sehat.

Secara khusus, para ilmuwan telah memeriksa berbagai mancam sampel darah dari para sukarelawan.

Baca Juga: Rumah Sakit di Jakarta Kolaps, Tak Mampu Lagi Menampung Pasien Covid-19, Anies Baswedan Beri Saran Ini Kepada Warga, 'Hati-hati'

Lebih dari 4 juta sel darah, diambil dari 17 pasien yang saat ini terinfeksi Covid-19 (usia 41 hingga 87 tahun).

Kemudian 14 pasien yang telah terinfeksi tetapi sembuh dari Covid-19 (usia 41 hingga 87 tahun).

Lalu 14 (27 hingga 76) dan 24 subjek sehat (usia 26 hingga 81 tahun) dan kemudian dibandingkan.

Mereka mengukur bentuk sel darah putih dan sel darah merah menggunakan kamera mikroskopis dan menganalisis data di komputer.

Sel darah merah, yang mengangkut oksigen dan nutrisi ke seluruh tubuh, ditemukan bervariasi dalam ukuran dan bentuk pada kelompok pasien Covid-19.

Para ilmuwan berpikir ini dapat menyebabkan pembekuan darah.

Baca Juga: Pantas di Indonesia Kasus Covid-19 Melonjak, Data Ini Ungkap Negara-Negara yang Gunakan Vaksin Buatan China Justru Alami Lonjakan Kasus Covid-19, Terkuak Inilah Fakta Soal Vaksin Buatan China

Sehingga oksigen tidak mudah dibawa ke seluruh tubuh.

Selain itu, para peneliti juga menemukan bahwa ukuran dan bentuk sel darah putih komponen penting dari sistem kekebalan pada pasien Covid-19 juga berubah.

Kombinasi yang berubah dari sel darah putih dan trombosit mengarah ke "sindrom Covid-19 yang berkepanjangan,"

Di mana orang yang terinfeksi Covid-19 memiliki setidaknya satu gejala dan bertahan selama lebih dari sebulan, kata mereka.

Studi yang diterbitkan dalam jurnal Biophysical pada bulan Juni, muncul setelah angka resmi menunjukkan hampir 1 juta orang di Inggris memiliki "sindrom Covid-19 yang berkepanjangan".

Sekitar 385.000 pasien masih memiliki gejala yang menetap sejak musim panas lalu.

Baca Juga: Bala Bantuan Mulai Datang Tangani Ledakan Kasus Covid-19 yang Makin Menggila, Negara-negara Ini Kirimkan Jutaan Dosis Vaksin yang Ampuh Lawan Varian Delta Meski Ada Tujuan Lain

Sekitar dua pertiga orang dengan "sindrom Covid-19 berkepanjangan" mengatakan mereka memiliki kemampuan terbatas untuk melakukan aktivitas sehari-hari.

Gejalanya meliputi, kegagalan organ, kelelahan, sesak napas, rambut rontok.

Kelelahan adalah gejala yang paling umum di 535.000 orang, diikuti oleh sesak napas di 397.000 dan nyeri otot di 309.000.

Studi sebelumnya memperkirakan bahwa hingga 2 juta orang di Inggris memiliki "sindrom Covid-19 yang berkepanjangan".

Artikel Terkait