Find Us On Social Media :

Alih-alih Ikut Penumpang Lain Berebutan Pelampung, Korban Selamat KMP Yunicee yang Tenggelam Ini Pilih Melompat ke Laut Tanpa Pelampung, 'Seperti Keajaiban'

By Mentari DP, Rabu, 30 Juni 2021 | 14:30 WIB

KMP Yunicee tenggelam di Perairan Gilimanuk, Bali.

Intisari-Online.com - Tim SAR langsung diturunkan setelah ada laporan KMP Yunicee tenggelam di Perairan Gilimanuk, Bali, pada (29/6/2021).

Gerak cepat tim SAR itu berhasil menyelamatkan 39 penumpang dari 53 orang yang diketahui berada di atas kapal.

Hingga Rabu (30/6/2021) pukul 09.00 WITA, korban KMP Yunicee tenggelam yang meninggal mencapai 7 orang.

Baca Juga: Arab Saudi Lewat, Indonesia Dilangkahi, Negara yang Sedang Mati-matian Didekati Israel Ini Justru yang Pertama Beri Bantuan ke Gaza Usai Gencatan Senjata

Sementara 11 orang masih dalam pencarian.

Salah satu penumpang yang selamat dari tragedi KMP Yunicee tenggelam adalah Sumari (52).

Wanita itu berasal dari Sempu, Banyuwangi, Jawa Timur.

Kepada kompas.com, Sumari pun menceritakan kronologi dirinya selamat dari KMP Yunicee yang tenggelam tersebut.

Saat itu, Sumari duduk di bangku penumpang bagian belakang.

Lalu mendadak ia merasakan kapal yang ditumpanginya itu oleng ke kiri.

Baca Juga: China vs India Makin Sengit, 50.000 Tentara India Kembali Dikirim ke Perbatasan, Total Lebih dari 200.000 Tentara Berkumpul di Sana, India Mau Nyerang Duluan?

Ketika sadar kapal yang mereka tumpangi akan tenggelam, puluhan penumpang yang berada di atas kapal langsung berlarian ke bagian depan kapal.

Tujuannya untuk mengambil pelampung.

Sayangnya, semua penumpang berebutan mengambil pelampung.

"Semua penumpang ke depan cari pelampung semua, berebutan," kata Sumari di Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi, Rabu dini hari.

Sumari sendiri juga berusaha menuju bagian depan dan ingin mengambil pelampung, tapi dia tidak kali terjatuh.

Karena pasrah, dia pun memutuskan tak mengambil pelampung dan bergerak ke belakang kapal.  

"Terus saya ke belakang, sampai belakang kapal itu sudah parah. Saya di dalam kapal sekitar beberapa menit, ada air," kata dia.

Bermodal nekat, Sumari langsung melompat ke laut tanpa memakai pelampung.

Beruntungnya Sumari berhasil menemukan pelampung yang berserakan ketika sedang mengampung di laut.

Lalu dia pun memakai pelampung tersebut.

"Saya seperti keajaiban. Saya terus berusaha ngambil pelampung dan ikut penumpang lain yang mengapung berkumpul," tutup Sumari.

Baca Juga: Dikenal Sebagai Salah Satu Tokoh Perintis Hari Kebangkitan Nasional, Siapa Itu Dr Wahidin Soedirohoesodo? 

Apa yang terjadi pada Sumari bisa menjadi contoh agar kita tetap tenang jika berada pada kapal yang hampir tenggelam.

Jika Anda dalam keadaan panik, maka kepanikan Anda bisa membahayakan nyawa Anda.

Lalu cobalah menemukan pelampung. Bahkan jika Anda bisa berenang sekalipun.

Jika tidak menemukan pelampung, cari benda-benda yang dapat membuat Anda mengapung di atas laut.

Ketiga, lompat dari kapal. Dan pastikan Anda tidak mendarat di atas orang atau benda lain.  

Setelah melompat dari laut, cobalah menjauh dari kapal yang tenggelam.

Karena kapal yang tenggelam cenderung menciptakan efek menyedot dan menghisap semua benda di sekitarnya tenggelam.  

Terakhir, cobalah berteriak meminta pertolongan.

Karena tim SAR biasanya akan langsung melakukan pencarian di sekitar tenggelamnya kapal.

Baca Juga: Borok Kejahatan Israel Kembali Terungkap, Inilah Fakta Mengerikan di Balik Wanita-wanita Palestina yang Dipenjara di Israel, Ternyata Diperlakukan Seperti Ini