Find Us On Social Media :

Warga Se-Indonesia Wajib Tahu, Kita Sudah Punya Lima Penyakit Endemik Mematikan, Akankah Covid-19 Jadi Endemik Juga? Seperti yang Terjadi di Singapura

By Muflika Nur Fuaddah, Senin, 28 Juni 2021 | 16:33 WIB

Covid hari ini

Demam Berdarah Dengue (DBD) banyak ditemukan di daerah tropis dan sub-tropis.

Data dari seluruh dunia menunjukkan bahwa Asia menempati urutan pertama dalam jumlah penderita DBD terbanyak setiap tahunnya.

Sementara itu, sejak tahun 1968 hingga 2009, WHO mencatat negara Indonesia sebagai negara dengan kasus DBD tertinggi di Asia Tenggara.

Jumlah penderita dan luas daerah penyebarannya semakin bertambah seiring dengan meningkatnya mobilitas dan kepadatan penduduk.

3. TBC

TBC atau Tuberkulosis merupakan penyakit menular yang disebabkan adanya kuman Mycobacterium Tuberculosis yang masuk ke dalam tubuh melalui pernafasan.

TBC menjadi penyakit infeksi yang menular, juga dapat menyerang organ tubuh, terutama paru-paru, untuk itu perlu penanganan serius.

Penyakit Tuberkulosis (TBC) adalah masalah kesehatan terbesar di dunia setelah HIV. Berdasarkan data dari World Health Organization (WHO) di Indonesia kasus TBC mencapai angka 1.000.000 kasus.

Baca Juga: Kecolongan Lagi! Pantas Kasus Virus Corona di Indonesia Meroket Tajam, 9 Orang Positif Tapi Masih Bisa Naik Pesawat, 2 Penumpang Malah Gunakan Surat PCR Palsu

Sedangkan, jumlah kematian akibat penyakit ini diperkirakan mencapai 110.000 kasus per tahun.

Pengobatan TBC harus tepat dan cepat, karena kuman-kuman TBC akan menjadi kebal terhadap pengobatan biasanya disebut Tuberculosis Multi-drug Resistant (TB MDR) atau Tuberculosis Extensively-drug Resistand (TB XDR).

Adapun success rate pengobatan penyakit ini di Indonesia mencapai 90 persen pasien TB, yang berarti 90 pesen pasien penderita Tuberkulosis yang diobati dapat disembuhkan.

4. Demam Chikungunya

Gejala klinis demam Chikungunya mirip dengan gejala demam berdarah dengue seperti demam mendadak, menggigil, muka kemerahan, mual, muntah, nyeri punggung, nyeri kepala, Fotofobia, dan timbul bintik-bintik kemerahan terutama di daerah badan.

Nyeri sendi terutama di sendi siku, lutut, pergelangan kaki, serta sendi-sendi kecil di pergelangan tangan dan kaki yang berlangsung beberapa hari sampai satu minggu, menjadi gejala yang sangat spesifik untuk penyakit ini.

Baca Juga: Negaranya Siap-siap Dihantam Gelombang 3 Virus Corona, 2.500 Warga India Malah Tertipu Vaksin Palsu Covid-19, Isinya Langsung Bikin Ngeri

Meskipun tak menimbulkan kematian, serangan penyakit yang ditularkan oleh nyamuk Aedes Aegypti dapat menimbulkan kepanikan dan ketakutan masyarakat.

Masa inkubasi demam Chikungunya berada di kisaran 3-11 hari, dan terbanyak 2-4 hari.

Di masa ini, penderita seolah-olah menjadi lumpuh dan sakit ketika bergerak.

5. Diare

Penyakit diare masih menjadi masalah kesehatan masyarakat di negara berkembang seperti di Indonesia, karena morbiditas dan mortalitasnya yang masih tinggi.

Kejadian Luar Biasa (KLB) diare juga masih sering terjadi, dengan CFR yang masih tinggi. Pada tahun 2008 terjadi KLB di 69 kecamatan di Indonesia dengan jumlah kasus 8133 orang, kematian 239 orang (CFR 2,94 persen).

Tahun 2009 terjadi KLB di 24 kecamatan dengan jumlah kasus 5.756 orang, kematian 100 orang (CFR 1,74 persen).

Baca Juga: Varian Covid-19 Seluruh Dunia Berkumpul di Jakarta Sebabkan Krisis Tenaga Kesehatan, Pandemi Kapan Usai?

Sedangkan di tahun 2010 terjadi KLB diare di 33 kecamatan dengan jumlah penderita 4204 dengan kematian 73 orang (CFR 1,74 persen).

Berdasarkan Survei Kesehatan Rumah Tangga (SKRT), Studi Mortalitas dan Riset Kesehatan Dasar dari tahun ke tahun diketahui bahwa diare masih menjadi penyebab utama kematian balita di Indonesia.

Penyebab utama kematian akibat diare merupakan tata laksana yang tidak tepat baik di rumah maupun di sarana kesehatan, sehingga untuk menurunkan kematian lantaran diare, diperlukan tata laksana yang cepat dan tepat.

(*)