Kapan Sebaiknya Tes Covid-19 Dilakukan? Ini Langkah-langkah yang Harus Diperhatikan setelah Kontak Erat dengan Orang yang Positif Terinfeksi Virus Corona

Khaerunisa

Penulis

ilustrasi tes Covid-19.
ilustrasi tes Covid-19.

Intisari-Online.com - Banyak orang mungkin kini telah merasakan bahwa Covid-19 semakin dekat dengan mereka.

Virus corona masih terus menyebar, hingga semakin banyak orang terinfeksi Covid-19.

Melansir Worldometers pada Minggu (27/6/2021) pukul 05.45 WIB, virus corona telah menginfeksi sebanyak 181.525.234 orang di seluruh dunia.

Sementara di Indonesia, pada Minggu (27/6/2021), jumlah pasien Covid-19 di Indonesia mencapai 2.115.304 orang, terhitung sejak kasus pertama diumumkan pada 2 Maret tahun lalu.

Baca Juga: Hati-hati, Kenali 10 Ciri Tertular Virus Corona Varian Delta, Salah Satunya Sakit Perut, dan Ingat, Tempat-tempat Ini Harus Dihindari Demi Cegah Penularan Covid-19

Bahkan, belakangan penambahan kasus sehari mencapai lebih dari 20.000, seperti yang terjadi pada Minggu (27/6/2021), terdapat penambahan pasien positif sebanyak 21.342 orang.

Rasa khawatir mungkin tetap dirasakan orang-orang, meski mereka sudah berupaya untuk mematuhi protokol kesehatan.

Sambil tetap mematuhi protokol kesehatan, ketahui pula apa yang harus dilakukan jika ternyata orang yang baru-baru ini Anda temui diketahui positif terinfeksi virus corona.

Melansir Kompas.com, Dokter Spesialis Penyakit Dalam Primaya Hospital Pasar Kamis, dr Kiki Maharani, SpPD, menjelaskan, bertatapan muka dengan orang yang positif Covid-19 selama lebih kurang 15 menit sudah termasuk dalam kontak erat.

Baca Juga: 6 Bulan Sudah Satgas Nemangkawi Tumpas KKB Papua, Apa Hasilnya?

Dengan kontak erat tersebut seseorang berisiko untuk terinfeksi Covid-19.

Sehingga dalam kondisi tersebut, dr. Kiki mengimbau agar masyarakat mewaspadai jika muncul gejala Covid-19 setelah lima hingga tujuh hari.

Kenapa lama waktu mewaspadai kemunculan gejala setelah lima hingga tujuh hari?

Ia menjelaskan bahwa masa inkubasi virus corona yang masuk ke tubuh adalah dalam kurun waktu tersebut.

Baca Juga: Canggihnya Teknologi Kamuflase Baru Israel yang Diklaim Bisa Buat Tentara Hampir Tidak Terlihat, Bahkan Bisa Jadi Selimut Hipotermia

"Masa inkubasinya (virus corona yang masuk ke tubuh) sekitar lima sampai tujuh hari," ungkap dr Kiki saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (26/6/2021).

Dokter Kiki pun menyarankan untuk melakukan tes Covid-19 setelah masa inkubasi, yaitu sekitar lima sampai tujuh hari.

Pasalnya, jika dilakukan sebelum masa inkubasi, bisa saja hasil menunjukkan negatif meski sebenarnya virus telah masuk ke tubuh.

Hal itu mungkin akan mengurangi kewaspadaan seseorang, sehingga Anda bisa melakukan tes setelah lima sampai tujuh hari, meski tak ada salahnya melakukan tes sebelum itu.

Baca Juga: Rusia Pasang Siaga Tinggi, Tak Lama Setelah Ketegangan dengan Inggris, Amerika Langsung Kirim Kapal Perusak ke Laut Hitam, Ada Apa?

Hal yang perlu ditekankan yaitu bahwa Anda tetap harus waspada ketika hasil tes yang dilakukan lebih awal menunjukkan hasil negatif.

Menurut dr. Kiki, baik menggunakan tes swab antigen maupun PCR test, bisa saja menunjukkan hasil negatif.

"Karena mungkin pada saat itu (tes Covid-19) belum terbentuk paparan virus di tubuh kita," jelas dr Kiki.

Dokter Kiki pun mengimbau, bahwa selama masa inkubasi tersebut, agar orang yang pernah berinteraksi dengan orang yang positif Covid-19, melakukan isolasi mandiri.

Baca Juga: Tak Terendus Media Tanah Air, Kabar Kematian Dokter di Kudus Akibat Covid-19 Meski Telah Diberi Vaksin Sinovac Justru Dibeberkan Media Luar Negeri, Ungkap Kekhawatiran Ini

Kemudian, apabila selama masa tersebut mengalami gejala Covid-19, disarankan untuk segera melakukan tes Covid-19, seperti tes antigen.

"Jika hasil tes rapid antigen negatif, tetapi gejala-gejala sudah muncul, seperti demam, lidah tidak bisa merasakan rasa apa pun, atau anosmia yakni tidak bisa membau, sebaiknya segera diperiksakan," jelas dr. Kiki.

Dokter Kiki mengatakan bahwa tidak tertutup kemungkinan seseorang tidak menunjukkan gejala Covid-19 apa pun selama lima hari setelah kontak erat dengan orang positif Covid-19.

Namun, orang tanpa gejala seperti itu dikatakan cukup banyak di luar sana.

Baca Juga: Bisa Dikira Pilek Musiman, Ini Gejala Covid-19 Varian Delta yang Telah menginfeksi Ratusan Orang di Indonesia

Hal tersebut, kata dr Kiki, bisa saja karena orang tersebut memiliki daya tahan tubuh yang bagus.

Maka, dr. Kiki menyarankan untuk melanjutkan isolasi mandiri hingga sekitar 7 hari.

"Maka dari itu, saya sarankan, ketika kita ada kontak erat, misal habis makan bareng, tetap isolasi mandiri sekitar tujuh hari.

Selanjutnya jika ternyata muncul gejala di sekitar hari ketujuh, maka isolasi perlu dilanjutkan.

Baca Juga: Makna Pancasila Sebagai Dasar Negara pada Masa Awal Kemerdekaan, Timbul Beberapa Pemberontakan yang Ingin Mengganti Pancasila dengan Ideologi Lain

"Nanti kalau tidak ada gejala, boleh beraktivitas. Tetapi kalau ada gejala, isolasi dilanjutkan sampai 14 hari dan diperiksakan ke dokter," papar dr Kiki.

Ia juga mengungkapkan pentingnya menyadari dan mewaspadai gejala yang mungkin terjadi setelah berkontak erat dengan orang yang positif Covid-19.

Berikut beberapa gejala yang perlu diwaspadai:

  • Demam, bisa 2-3 hari atau setiap malam. Eugesia, lidah tidak bisa merasakan rasa makanan.
  • Anosmia, tidak bisa membau atau kehilangan penciuman.
  • Sesak napas.
  • Batuk kering atau berdahak, tetapi dahak tidak bisa keluar.
Selain itu, ada pula orang yang hanya mengalami gejala diare tetapi tidak demam.

Menurutnya, tidak semua gejala Covid-19 adalah demam, karena ada juga yang mual, muntah, atau pusing saja.

Itulah langkah-langkah yang harus dilakukan setelah berkontak erat dengan orang yang dinyatakan positif Covid-19.

Baca Juga: Rusia Pasang Siaga Tinggi, Tak Lama Setelah Ketegangan dengan Inggris, Amerika Langsung Kirim Kapal Perusak ke Laut Hitam, Ada Apa?

(*)

Artikel Terkait