Keduanya bersaing memajukan negaranya dan menyebarkan pengaruhnya ke seluruh dunia.
Amerika Serikat dan para sekutunya yakni Inggris, Perancis, dan Australia, mencoba membendung pengaruh komunisme di Asia Tenggara dengan membentuk SEATO.
Sehingga, SEATO ini pada intinya dibentuk untuk mencegah masuknya paham komunisme terutama lewat agresi militer seperti yang terjadi di Korea dan Indochina.
Markasnya di Bangkok, Thailand, dengan Sekretaris Jenderal pertamanya Pote Sarasin, Duta Besar Thailand untuk AS.
Kedua negara dari kawasan Asia Tenggara yang menjadi anggota SEATO adalah negara yang menjalin hubungan dekat dengan AS.
Negara Indochina yakni Vietnam, Kamboja, dan Laos, tidak bisa ikut organisasi karena dilarang lewat Perjanjian Jenewa.
Kemudian Malaysia yang saat itu terbagi jadi Borneo Utara dan Sarawak juga masih di bawah kendali pemerintah kolonial Inggris. Juga Singapura yang masih jadi satu dengan Malaysia.
Sementara Indonesia yang saat itu menerapkan prinsip politik Bebas Aktif, tidak mau terikat pada blok atau kekuasaan tertentu.