1. Yunani
Pada tahun 2012 lalu, Yunani tak bisa membayar utang senilai US$138 miliar (sekitar Rp1.987 triliun).
Pada 2015, Yunani disebut-sebut menyandang status bangkrut karena utang terus meningkat hingga US$360 miliar (Rp5.184 triliun).
Jumlah orang miskin di Yunani melonjak, jumlah pengangguran naik, begitu pun jumlah tunawisma naik hingga 40 persen pada 2015.
Yunani mulai kembali ke pasar obligasi internasional sejak 2017.
Dengan penerbitan obligasi pada 2020, rasio utang Yunani diprediksi mencapai 188,8 persen dengan nilai utang 337 miliar euro, naik dari posisi 2019 yang sebesar 331 miliar euro.
2. Argentina
Karena tak bisa melunasi utang ke kreditur, Argentina dinyatakan gagal bayar (default).