"Ini hanya fantasi. Variasi itu muncul bukan karena suntikan. Jenis yang disebabkan oleh virus yang sangat menular," katanya.
Kartik Chandran, PhD, profesor mikrobiologi dan imunologi, di Albert Einstein College of Medicine di AS, menjelaskan bahwa sifat virus selalu berubah.
"Proses replikasi virus tidak sempurna. Mereka selalu membuat kesalahan saat membuat salinan," kata Chandran.
"Kesalahan ini membuat mutasi, semakin banyak salinan yang dibuat virus, semakin banyak mutasi," imbuhnya.
Kebanyakan mutasi tidak mempengaruhi fungsi virus, jelas Chandran.
"Ada sebagian kecil dari mutasi menguntungkan yang membantu virus menyebar lebih cepat atau lebih baik menghindari sistem kekebalan, dari mana virus memiliki mutasi dominan dalam jumlah dan menjadi varian yang menjadi perhatian," katanya.
Menurut profesor AS itu, sistem kekebalan pada orang yang belum pernah divaksinasi dapat mendorong seleksi alam antar varian.
"Banyak vaksin yang sangat efektif dalam meningkatkan respon imun sehingga dapat membunuh sebagian besar varian yang saat ini beredar di masyarakat," jelas Chandran.