Seluruh Asia Tenggara Lumpuh Karena Covid-19, Timor Leste Malah Santai Bisa Angkat Status Darurat Negara dan Bahas Lotere, Angka Ini yang Bicara

Maymunah Nasution

Editor

Penanganan pandemi Covid-19 di Timor Leste. Tim penyambut berhazmat standby di air port.
Penanganan pandemi Covid-19 di Timor Leste. Tim penyambut berhazmat standby di air port.

Intisari-online.com -Pemerintah Timor Leste memutuskan memperbarui pembatasan di dua kota terbesar, Dili dan Baucau.

Presiden juga sudah diminta memperbarui status darurat di negara itu untuk 30 hari ke depan.

Melansir Macau Business, dalam rapat pemerintah, pemerintah juga menyetujui "lotere" hadiah untuk mendorong vaksinasi.

Disetujui pula dekrit yang menyediakan kompensasi atas kasus kelumpuhan atau kematian karena vaksinasi melawan Covid-19.

Baca Juga: Perlindungan Anak di Timor Leste Jadi Masalah Serius, Kerap Diselesaikan Secara Tradisional dengan Kompensasi Barang-barang Seperti Ini

Dalam sebuah pernyataan, pemerintah menjelaskan jika kabinet memutuskannya setelah menganalisis presentasi situasi epidemiologi nasional.

Pemerintah juga memutuskan mengangkat pembatasan di sekitar Covalima dan Bobonaro.

Disetujui pula serangkaian keputusan terkait proses vaksinasi yang berlangsung guna mempercepat inokulasi yang sudah berjalan sejak 4 April.

Sejauh ini, Timor Leste telah menerima total 294 ribu vaksin.

Baca Juga: Inilah Kisah Ketika Umat Muslim Timor Leste Diusir dari Timor Leste Setelah Kemerdekaan Timor Leste, Dilatarbelakangi Permusuhan yang Kuat

144.380 telah didaftarkan, dan stok 149.620 vaksin masih ada di negara tersebut.

"Pada 30 Juni, 20 ribu vaksin lain yang ditawarkan Australia seharusnya datang, dan Timor Leste mencari cara lewat pembelian atau donasi dengan pihak-pihak tertentu guna memastikan stok vaksin terus mengalir untuk populasi di bawah 18 tahun," ujar pemerintah.

Di antara kebijakan yang disetujui itu, pemerintah punya rencana 10 ribu inokulasi per hari, visi mereka adalah "menuntun departemen yang relevan menciptakan mekanisme yang diperlukan untuk mempercepat laju vaksinasi."

Untuk mendorong vaksinasi, pemerintah juga menciptakan "Lotere Vaksin melawan Covid-19".

Baca Juga: Ritual Tara Bandu, Tradisi Kuno dan Unik yang Lindungi Lingkungan Timor Leste, Tak Pernah Dilakukan Kala Diduduki Indonesia dan Dijajah Portugis

Proposal itu diajukan oleh menteri keuangan Rui Augusto Gomes.

"Lotere ini terdiri dari hadiah random kepada warga yang sudah berpartisipasi. Semua warga yang diinokulasi dengan vaksin melawan Covid-19 di Timor Leste dari Juli bisa berpartisipasi," ujar pemerintah dikutip dari macaubusiness.com.

"Masing-masing hadiah senilai 100 Dolar, dan undian diadakan bulanan di masing-masing tempat, tanggal 20 tiap bulan," jelasnya lagi.

Keputusan jumlah hadiah diberikan dalam setiap lotere "bergantung jumlah warga yang telah diinokulasi di wilayah administrasi masing-masing".

Baca Juga: Negaranya 'Diacak-acak' Tepat saat Dirinya Masih Memimpin, Mantan Presiden Timor Leste: Australia Pengkhianat dan Perampok Negara Termiskin di Dunia, Kasus Ini Pemicunya

Akan ada 1 hadiah untuk 50-150 orang yang terinokulasi bulan itu.

Tiga hadiah jika 151-300 orang sudah terinokulasi.

Enam jika antara 301 dan 500 orang terinokulasi, dan 9 hadiah jika lebih dari 501 orang terinokulasi.

"Tidak ada undian jika dalam satu bulan hanya kurang dari 50 orang yang divaksin, dan orang-orang yang divaksin di bulan itu akan diikutkan di bulan berikutnya," tambahnya.

Baca Juga: Peristiwa Pembunuhan di Santa Cruz Timor Leste 1991, Saat Parlemen Portugal dan 12 Wartawan Internasional 'Dilarang Masuk' oleh Indonesia

Menteri keuangan juga menyetujui "kompensasi bagi kemungkinan kematian atau lumpuh karena vaksin".

"Meskipun risiko efek samping serius disebabkan oleh vaksin Covid-19 terhitung rendah karena manfaat vaksinasi bagi seluruh populasi, inisiatif ini gunanya mencegah situasi yang mana efek samping lebih serius diamati dan disediakan lewat kompensasi untuk orang-orang yang mengalami efek samping ini," ujar pemerintah.

Untuk kasus "kelumpuhan kurang dari 30% karena vaksin Covid-19, kompensasi USD 1000 akan diberikan," sedangkan jika kelumpuhannya antara 30-70% maka kompensasi USD 2100 diberikan.

Jika vaksin menyebabkan lebih dari 70% kelumpuhan, USD 7000 akan diberikan, dan jika meninggal, kompensasi USD 10 ribu akan diberikan.

Baca Juga: Akankah Orang Timor Leste Kehilangan Harapan, Setelah Berubah dari Kesuksesan Demokrasi Jadi Negara Minyak yang Gagal?

Saat ini Timor Leste memiliki 986 kasus aktif Covid-19 dengan 19 kematian dan 8.843 kasus sejak dimulainya pandemi.

Tingkat rata-rata insiden nasional adalah 4 per 100 ribu kasus dengan 11,2 kasus di Baucau, 7,7 di Dili dan 6,4 di Manatuto.

Artikel Terkait