Intisari-Online.com - Tahun 2004 lalu, pemerintah Australia melakukan operasi intelijen terhadap Timor Leste.
Saat itu, kantor Perdana Menteri Timor Leste ketika itu Mari Alkitiri disadap oleh agen rahasia Australia di saat perundingan yang sedang berlangsung antar kedua negara berkenaan dengan minyak dan gas di Laut Timor.
Kemudian, Witness K (Saksi K) dan mantan pengacaranya Bernard Collaery dituduh memberikan informasi rahasia mengenai penyadapan itu kepada pemerintah Timor Leste.
Saksi K adalah seorang agen rahasia yang terlibat dalam operasi penyadapan di Dili tahun 2004.
Atas perannya tersebut, Jose Ramos Horta secara resmi akan meminta agar Timor Leste menganugerahkan kehormatan tertinggi negara kepada Saksi K.
Ramos Horta memuji Saksi K karena mengekspos “kecurangan, itikad buruk, dan ketidakjujuran pemerintah Australia” dalam operasi penyadapan yang dilakukan dengan tujuan semata-mata untuk “merampok negara termiskin di dunia".
Saksi K merupakan seorang mantan petugas Dinas Intelijen Rahasia Australia.
Dia dinyatakan bersalah pada hari Jumat dan dijatuhi hukuman penjara tiga bulan yang ditangguhkan.