Perubahan Gaya Hidup Salah Satu Cara Mengatasi Penyakit Refluks Gastroesofagus, Ini Beberapa Makanan yang Ramah Penderita GERD

Khaerunisa

Penulis

Oatmeal. ilustrasi makanan ramah penderita penyakit refluks gastriesofagus.

Intisari-Online.com - Penyakit refluks gastroesofagus atau GERD jangan sampai diabaikan karena bisa menyebabkan komplikasi.

Untuk itu, bagi Anda yang menderita penyakit ini, sebaiknya segera mengatasinya.

Beberapa komplikasi serius penyakit ini yang bisa terjadi akibat tidak ditangani segera misalnya peradangan kerongkongan, ulkus espfagus atau terbentuknya luka bernanah di kerongkongan, hingga kanker kerongkongan.

Bahkan, tanpa komplikasi pun penyakit ini sudah bisa menyiksa penderitanya dengan berbagai gejala yang ada.

Baca Juga: Posisi Tubuh Perlu Diperhatikan Penderita Penyakit Refluks Gastroesofagus saat Mengalami Heartburn, Terutama saat Malam Hari

Beberapa gejala penyakit ini yaitu seperti rasa terbakar di dada atau heartburn, batuk kronis, mual, muntah, sulit menelan, dan lainnya.

Penyakit refluks gastroesofagus merupakan suatu kelainan pada sfingter (katup) esofagus yang lemah dan mengakibatkan asam lambung naik ke kerongkongan.

Paparan cairan asam dari lambung yang naik dari perut ke kerongkongan dapat mengiritasi lapisan kerongkongan itulah yang bisa memicu peradangan.

Lalu, apa yang bisa dilakukan untuk mengatasi penyakit ini?

Baca Juga: Hati-hati Jangan Kira Covid-19 Varian Delta Sama, Ternyata Jenis Virus Corona Ini Akan Menimbulkan Gejala Berbeda, Berikut di Antaranya

Beberapa upaya bisa dilakukan untuk mengatasi penyakit refluks gastroesofagus.

Mengunjungi dokter untuk mendapatkan obat GERD tentu merupakan salah satunya.

Operasi fundoplikasi juga bisa menjadi cara lain mengatasi penyakit ini.

Operasi fundoplikasi dilakukan dengan menjahit fundus.

Baca Juga: Berang dengan Sebutan Teroris dari Pemerintah, Aktivis Papua Sebut 9 Alasan Pemerintah Menamai KKB Papua Sebagai Teroris yang 'Tidak Mengherankan'

Fundus merupakan bagian ujung atas lambung yang melingkari esofagus.

Operasi ini bertujuan untuk mempersempit dan menambah tekanan pada esofagus bawah untuk mengurangi refluks.

Operasi bisa dilakukan dengan laparoscopi (minimal invasi) ataupun operasi terbuka.

Selain cara-cara tersebut, perubahan gaya hidup lebih sehat juga perlu dilakukan oleh para penderita penyakit ini.

Baca Juga: Berang dengan Sebutan Teroris dari Pemerintah, Aktivis Papua Sebut 9 Alasan Pemerintah Menamai KKB Papua Sebagai Teroris yang 'Tidak Mengherankan'

Perubahan gaya hidup sehat bagi penderita GERD, yaitu seperti membiasakan diri tetap dalam posisi berdiri atau tegak 3-4 jam setelah makan, tidak merokok dan menghindari lingkungan perokok, tidur dengan bantal atau kepala sedikit lebih tinggi.

Soal makanan juga perlu diperhatikan oleh penderita penyakit refluks gastroesofagus.

Ada beberapa makanan dan minuman yang perlu dihindari karena dapat memicu asam lambung naik, seperti makanan pedas, berlemak, susu, hingga alkohol.

Lalu, apa saja makanan dan minuman yang disarankan?

Baca Juga: Moyangnya Miliader Pertama AS, Kini Kekayaan Keluarga Rockefeller Ada di Bawah Sederet Keluarga Ini, Meski Mampu Mempertahankan Status Orang Terkaya

Berikut ini beberapa makanan yang ramah penderita penyakit refluk gastroesofagus:

Sayur-sayuran

Sayur-sayuran secara alami rendah lemak dan gula, sehingga dapat membantu mengurangi asam lambung.

Pilihan sayuran yang bagus antara lain kacang hijau, brokoli, asparagus, kembang kol, sayuran hijau, kentang, dan mentimun.

Baca Juga: Berang dengan Sebutan Teroris dari Pemerintah, Aktivis Papua Sebut 9 Alasan Pemerintah Menamai KKB Papua Sebagai Teroris yang 'Tidak Mengherankan'

Oatmeal

Oatmeal adalah pilihan sarapan yang tepat karena mengandung biji-bijian utuh dan sumber serat yang sangat baik.

Diet tinggi serat telah dikaitkan dengan risiko penurunan asam lambung yang lebih rendah.

Selain oatmeal, kita juga bisa mengonsumsi serat lainnya dengan roti gandum atau nasi gandum.

Baca Juga: Mulai Dari Rakyat Papua Tidak Diundang Sampai Menkeu dan Menkumham Tidak Hadir, Ini Beberapa Isu Ramai di Rapat Otsus Papua

Seafood dan daging tanpa lemak

Dalam proses mengurangi gejala Gerd, kita bisa mengonsumsi daging tanpa lemak seperti ayam, kalkun, ikan, dan makanan laut rendah lemak.

Cobalah untuk memasaknya dengan memanggang atau merebus, serta hindari menggorengnya.

Baca Juga: Hari Kebangkitan Nasional: Sebelum Nasionalisme Persatuan Indonesia Muncul, yang Ada Hanya Nasionalisme Kedaerahan

Putih telur

Putih telur adalah pilihan yang bagus.

Hindari kuning telur yang tinggi lemak dan dapat memicu gejala refluks.

Lemak sehat

Sumber lemak sehat antara lain alpukat, kenari, biji rami, minyak zaitun, minyak wijen, dan minyak bunga matahari.

Kurangi asupan lemak jenuh dan lemak trans.

Kemudian gantikan dengan lemak tak jenuh yang lebih sehat ini.

Baca Juga: Partai Nasdem Sampai Turun Tangan, Pengakuan Terpaksa Ratius Murib Anggota KKB Papua Ternyata Sampai Beberkan Pendana KKB Papua, 'Saya Tidak Tahu'

Buah non-citrus

Untuk menghindari gejala Gerd, kita sebaiknya tidak mengonsumsi makanan yang asam atau pedas.

Begitu juga dengan buah-buahan. Pilih buah non-citrus yang tidak asam seperti melon, pisang, apel, dan pir.

Baca Juga: Bukan Hanya Suriname Jawa, Ada Juga Jejak Diaspora Jawa dari Sebelum Indonesia Merdeka di Negara-negara Ini

Jahe

Jahe memiliki sifat anti-inflamasi alami dan merupakan pengobatan alami untuk heartburn, serta masalah pencernaan.

Kita dapat menambahkan parutan atau irisan jahe ke dalam resep makanan, smoothies, dan minuman teh jahe untuk meredakan gejala.

Baca Juga: Mulai Dari Rakyat Papua Tidak Diundang Sampai Menkeu dan Menkumham Tidak Hadir, Ini Beberapa Isu Ramai di Rapat Otsus Papua

(*)

Artikel Terkait