“Label itu muncul pada 1960-an. [Ada label] Organisasi Papua Merdeka, separatis, KKB, KKBS, GPK, [kemudian] kita menghadapi label teroris.
"Ini pengulangan dari semua [label] itu,” katanya.
Menurut Yoman, berbagai label itu diciptakan untuk memuluskan atau melegalkan tindakan aparatur negara yang melakukan kekerasan terhadap orang Papua.
“Orang Papua terus disiksa dan dibunuh di negaranya sendiri,” kata Pendeta Yoman.