Penulis
Intisari-Online.com - Uma Lulik merupakan rumah tradisional Timor Leste yang keberadaannya begitu berharga bagi orang-orang Timor Leste.
Rumah tradisional ini melambangkan hubungan antara masa lalu dan masa kini, orang mati dan orang hidup.
Ia adalah tempat pemujaan orang Timor Leste yang sekarang menjadi simbol nasional Timor Leste.
Melansir atlasobscura,Masih ada Uma Lulik tradisional di seluruh desa adat Timor Leste.
Dibangun pula beberapa rumah replika baru-baru ini untuk menghormati tradisi dan untuk menampilkan keahlian orang Fataluku.
Uma lulik biasanya dibangun dengan kayu lokal, bambu, dan benang. Namun, setiap elemen melampaui sifat fisiknya dan diisi dengan simbolisme.
Percampuran fisik dan spiritualitas diperluas melalui cara setiap elemen Uma Lulik terikat bersama dengan yang lain untuk membentuk sesuatu yang lebih tinggi.
Dikatakan, struktur Uma Lulik adalah hubungan antara masa lalu dan sekarang, mereka yang ada di sini dan mereka yang telah pergi.
Rumah-rumah Lulik dibangun atau direnovasi setiap 10 hingga 20 tahun.
Ia berfungsi sebagai ikatan antar keluarga.
Proses pembangunan kembali Uma Lulik pun memperkuat ikatan antara masa lalu dan masa kini dan keluarga tempat para anggota dilahirkan dan yang mereka pilih.
Sebuah Uma Lulik milik keluarga tertentu, tetapi juga mewakili semua kelompok keturunan lain yang telah membentuk ikatan dengannya melalui pernikahan.
Baca Juga: Waspadai Ledakan Kasus Covid-19 di Indonesia, Ini Beberapa Buah Guna Meningkatkan Daya Tahan Tubuh
Pada akhirnya, Uma Lulik mewujudkan semangat keluarga, jaringan, sejarah, tradisi, dan, tak terelakkan, esensinya.
Kehadiran Uma Lulik juga sebagai bukti ketangguhan masyarakat Timor Leste, terutama masyarakat Fataluku dalam menghadapi penjajahan demi penjajahan.
Timor Leste pernah menghadapi berbagai bangsa yang datang ke wilayah tersebut.
Pertama kali dijajah oleh Portugal pada abad ke-16, diperebutkan Portugis dan Belanda. Lalu, pulau ini diduduki oleh Jepang dan Indonesia.
Baca Juga: Apa yang Didapat Pemerintah Kolonial Memaksakan Tanam Paksa?
Penduduk Timor Leste harus menghadapi ratusan tahun penjajahan hingga berbagai pembantaian.
Pada masa itu, banyak Uma Lulik yang hancur atau rusak.
Setelah Timor Leste merdeka dari Indonesia, secara resmi diakui internasional pada 2002, pemerintah Timor Leste membangun kembali dan memulihkan keberadaan Uma Lulik.
Kebangkitan adat tradisional muncul dan rumah-rumah suci ini mulai dibangun lagi.
Kata Lulik sendiri adalah nama Timor untuk energi alam dan sering diterjemahkan sebagai "suci" dan "terlarang".
Lulik digunakan dalam berbagai istilah Timor Leste.
Selain untuk menyebut rumah tradisionalnya, Lulik juga digunakan untuk menyebut hal lainnya.
Misalnya, berbagai gunung suci yang dapat ditemukan di negara ini disebut sebagai Foho Lulik.
Gunung-gunung tersebut adalah tanah suci (rai lulik) yang hanya boleh dimasuki oleh sekelompok orang tertentu.
Lulik dapat merujuk pada benda, tempat, kejadian topografi, kelompok makanan atau orang, pengetahuan tertentu, norma perilaku, struktur dan periode waktu.
Istilah ini juga mencakup filosofi terkait, konsep moral dan aturan perilaku (Tara Bandu) bagi masyarakat tradisional Timor.
Wah, ternyata Timor Leste kaya akan tradisi dan kebudayaan, ya.
(*)