Terakhir Indonesia mencaploknya sebagai Timor Timur, negara bagian negara bagian ke 27.
Semua periode ini ditandai dengan represi brutal terhadap rakyat Timor.
Walaupun kependudukan Indonesia dinilai brutal, hanya orang Indonesia yang melakukan investasi nyata dalam infrastruktur, administrasi publik, atau pendidikan.
Amukan yang terjadi setelah pemungutan suara kemerdekaan secara langsung, membuatnya menargetkan warisan ini.
Selama 20 tahun terakhir, Timor Leste telah berjuang untuk membangun dan membangun kembali negara tersebut.
Ini telah menyerap lebih dari 17 miliar dollar AS dari sumber gabungan, dana donor dalam bentuk bantuan dan pinjaman lunak, serta dana publik yang dihasilkan terutama dari pendapatan minyak bumi.
Lebih dari 5 miliar dollar AS di antaranya adalah dana donor, sebagian besar dihabiskan untuk misi penjaga perdamaian PBB dan penasihat internasional yang bekerja di kementerian-kementerian selama Administrasi Transisi PBB (UNTAET) dan dalam lima tahun pertama kemerdekaan.