Grasberg: Tambang Emas Papua Terbesar di Dunia
Dilansir dari miningglobal.com, kisah tambang Grasberg dimulai pada pertengahan 1930-an ketika penjajah Belanda menemukan tembaga di gletser Gunung Jayawijaya.
Operasi penambangan dimulai pada tahun 1972, namun tambang tersebut sebagian besar telah habis pada pertengahan 1980-an.
Baru pada tahun 1988 ketika PT Freeport Indonesia (anak perusahaan Freeport-McMoRan Copper & Gold, Inc.) mulai menjajaki deposit tambahan di daerah tersebut, mereka menemukan potensi untuk menjadi tambang yang sangat menguntungkan.
Diperkirakan memiliki cadangan bijih emas senilai Rp 550 trliun lebih, tambang Grasberg mendapatkan gelar tambang penghasil emas terbesar dan paling menguntungkan yang pernah ada.
Gelar Grasberg sebagai tambang penghasil emas terbesar bukan tanpa persaingan dan hambatan.
Berbagai tambang di seluruh dunia telah menyaingi tambang super, termasuk South Deep yang terletak di Afrika Selatan; tambang Lihir di Papua Nugini; dan tambang Muruntau di Uzbekistan.
Grasberg membutuhkan manajemen yang cermat karena sifatnya yang luas dan seringkali kompleks.