Find Us On Social Media :

Palestina Benar-benar Makin Terjepit, Usai Israel Kini Dipimpin Perdana Menteri Pemburu Tepi Barat, Menteri Pertahannya Malah Sudah Punya Daftar Target Serangan di Jalur Gaza

By Maymunah Nasution, Senin, 14 Juni 2021 | 20:16 WIB

Naftali Bennett, sosok yang setuju untuk menggulingkan PM Benjamin Nethanyahu.

Intisari-online.com - Naftali Bennett adalah Perdana Menteri Israel setelah parlemen Israel atau Knesset menggulingkan Benjamin Netanyahu dan membentuk pemerintahan baru Minggu 13/6/2021.

Knessett dengan anggota 120 orang memilih Bennett sebagai PM baru dengan selisih suara sangat tipis, 60 berbanding 59 suara.

Bennett berhasil mengambil alih kepemimpinan pemerintah Israel setelah didukung oleh koalisi delapan partai gagasan Yair Lapid.

Mereka bersatu di bawah prinsip menggulingkan Netanyahu, meski semuanya memiliki pandangan ideologi yang berbeda.

Baca Juga: Sudah Pertaruhkan Banyak Hal Normalisasi Hubungan dengan Israel, Maroko Bak Tak Dapat Apa-apa, Janji AS untuk Memberikan Hal Ini Dipertanyakan

Sementara itu PM Israel yang baru adalah tokoh nasionalis sayap kanan Yahudi, mantan komandan pasukan khusus Israel dan juga jutawan teknologi.

Ia berumur 49 tahun dan memimpin partai sayap kanan Yamina, dengan agenda utamanya mencaplok bagian-bagian Tepi Barat yang diduduki.

Pandangannya sangat sempit terhadap Palestina, tahun 2013 ia mengatakan jika 'teroris' Palestina seharusnya dibunuh, bukan dibebaskan.

Ia menganggap tidak pernah ada namanya negara Palestina, sehingga tidak ada pendudukan bagi Tepi Barat.

Baca Juga: Seperti 'Lingkaran Setan,' Ternyata Ada Alasan Tidak Masuk Akal Ini di Balik Pertempuran Israel dan Hamas yang Tak Kunjung Usai