Indonesia saat itu mewarisi utang dari pemerintah Hindia Belanda, sebagai salah satu kesepakatan Konferensi Meja Bundar KMB di Den Haag, Belanda, yang mana menjadi syarat kemerdekaan.
Bung Karno juga pernah berutang ke negara lain.
Total dari era Bung Karno ada utang 2,3 miliar Dolar AS atau 32 Triliun Rupiah, di luar utang Hindia Belanda sebesar 4 miliar Dolar AS atau 56 Triliun Rupiah.
"Utamanya ke negara-negara blok timur, Uni Soviet dan sekutunya. Ada bantuan (utang) dari AS, tapi jumlahnya tidak lebih besar dari utang yang diperoleh dari Uni Soviet dan sekutunya," tutur Dani Setiawan Ketua Koalisi Anti Utang.
Utang era Soeharto
Soekarno mewariskan utang pemerintah ke tangan Soeharto, dengan data utang di era Soeharto mencapai Rp 55,4 triliun sedangkan PDB berada di 955,6 triliun Rupiah.
Soeharto memilih utang ke blok barat dan lembaga asing contohnya Bank Dunia dan IMF.
Ia juga mengambil warisan utang dari Hindia Belanda yang sempat dibatalkan oleh Soekarno, tepatnya pada tahun 1964.