Find Us On Social Media :

Berlindung Sampai Negeri Arab, China Ternyata Masih Bisa Memburu Muslim Uighur dan Seret Mereka Kembali Agar Bisa Disiksa Setiap Hari

By Maymunah Nasution, Rabu, 9 Juni 2021 | 09:19 WIB

Ilustrasi- Video yang beredar di media sosial diduga menunjukkan tahanan Muslim Uighur yang akan dipindahkan di China.

Ketegangan antar etnis telah lama merebak terkait dengan tuduhan kebijakan ekonomi tidak adil dan larangan beribadah, makanan halal dan pakaian Muslim yang didukung penuh oleh pemerintah China.

Dalam beberapa tahun terakhir di bawah pemerintahan Presiden Xi Jinping, kebijakan Beijing ke kelompok minoritas di China telah mengeras.

Sejak 2016, bukti telah merebak menunjukkan pemerintah China telah mengoperasikan pusat kamp besar untuk menahan warga Uighur di Xinjiang.

Sudah ada 2 juta orang dibawa ke kamp tersebut menurut Departemen Luar Negeri AS.

Baca Juga: Tak Cukup Berbuat Zalim di Negerinya Sendiri, China Gunakan Jasa Penjahat Digital untuk Hantam Warga Uighur di Luar Negeri, Facebook Sampai Harus Repot-repot Turun Tangan Mengadangnya dengan Ini

Mantan tahanan dan aktivis menyebutnya "kamp konsentrasi" tempat di mana tahanan mendapat indoktrinasi kuat bertujuan melepas keislaman mereka, dipaksa mempelajari Mandarin dan mengikuti propaganda Partai Komunis.

China terus-terusan menampik tuduhan pelanggaran HAM, bersikeras jika kamp Xinjiang adalah "pusat latihan vokasi" sementara yang dirancang menghapuskan ekstrimisme agama dan terorisme.

Namun kesaksian yang selama ini terkumpul tunjukkan kerja paksa, penyiksaan, pelecehan seksual bahkan kematian beberapa tahanan.

Bertahun-tahun lamanya, Uighur di luar negeri takut berbicara mengenai kerabat yang hilang di Xinjiang.

Baca Juga: Sakit Hati Disanksi Karena Masalah Muslim Uighur, China Rencanakan Balas Dendam yang Lebih Besar pada AS, Uni Eropa dan Inggris