Tak Cukup Berbuat Zalim di Negerinya Sendiri, China Gunakan Jasa Penjahat Digital untuk Hantam Warga Uighur di Luar Negeri, Facebook Sampai Harus Repot-repot Turun Tangan Mengadangnya dengan Ini

Mentari DP

Penulis

Suku Uighur mayoritas memeluk Islam.

Intisari-Online.com - China telah mendapat kritik tajam terkaitwarga Muslim Uighur.

Namun nyatanya China tidak hanya menargetkanwarga Uighur di dalam China sendiri seperti di Xinjiang, China.

Tetapi mereka jugamenargetkan warga Uighur yang tinggal di luar negeri.

Baca Juga: Rugi Puluhan Triliun Rupiah hingga Bikin Pasukan Amerika Turun Tangan, Terbongkar Asal Usul Terusan Suez,Ternyata Sangat Penting Bagi Kehidupan Manusia di Bumi!

Uniknya, mereka memanfaatkan media sosial Facebook.

Facebook Inc. pada hari Rabu (24/3/2021) melaporkan bahwa pihaknya telah memblokir sekelompok hacker asal China yang menggunakan platform mereka untuk menyerang warga Uighur.

DilansirReuters, para hacker ini memanfaatkan Facebook untuk menargetkan warga Uighur yang tinggal di luar negeri dengan tautan ke malware yang akan menginfeksi perangkat mereka dan memungkinkan pelaku untuk mengawasi targetnya dari jauh.

Malware mata-mata ini juga kerap disebut sebagaispyware.

Facebook melaporkan bahwa para hacker yang dikenal sebagaiEarth EmpusaatauEvil Eyedi industri keamanan, menargetkan aktivis, jurnalis, dan pembangkang yang sebagian besar adalah orang Uighur.

Baca Juga: Dijajah Pasukan Amerika atau Dikuasai Militan Taliban, WargaAfghanistan Bak Dipaksa Makan Buah Simalakama Terkait Masa Depan, Semua Opsi Seperti Bunuh Diri

Dilaporkan ada kurang dari 500 target, yang sebagian besar berasal dari wilayah Xinjiang .

Tetapi sebagian besar tinggal di luar negeri di negara-negara termasuk Turki, Kazakhstan, Amerika Serikat, Suriah, Australia dan Kanada.

Sebagian besar aktivitas peretasan memang dilakukan di luar Facebook.

Namun para hacker menggunakan situs tersebut untuk berbagi tautan ke situs web berbahaya.

Membagikan malware secara langsung ke Facebook kemungkinan terlalu berisiko.

Melaluipostingandi blog resminya, Facebook menjelaskan bahwa aksi peretasan ini memiliki ciri khas operasi dengan sumber daya yang baik dan berkelanjutan, sambil tetap menjaga identitas pelaku.

Kelompok hacker tersebut menggunakan akun Facebook paslu untuk menyamar sebagai jurnalis fiktif, pelajar, pembela HAM atau anggota komunitas Uighut untuk membangun kepercayaan.

Langkah selanjutnya adalah dengan mendorong para target untuk mengeklik tautan berbahaya yang akan memasang perangkat lunak mata-mata di perangkat mereka.

Baca Juga: Sempat Dituduh Sebagai Pencipta Virus Corona KarenaPrediksinya, Kini Bill Gates Kembali Ramalkan Kondisi Dunia, Akan Terjadi Hal Ini pada Akhir Tahun 2022

Facebook juga menemukan situs yang dibuat oleh grup tersebut untuk meniru toko aplikasi Android pihak ketiga dengan aplikasi bertema Uighur.

Seperti aplikasi doa dan aplikasi kamus, yang semuanya berisispyware.

Penyelidikan sementara oleh Facebook menemukan bahwa dua perusahaan China, Beijing Best United Technology Co Ltd dan Dalian 9Rush Technology Co Ltd telah mengembangkan perangkat Android yang digunakan oleh grup tersebut untuk menipu korbannya.

Sekarang Facebook telah menghapus akun yang tergabung dalam grup peretas tersebut.

Dilaporkan jumlahnya kurang dari 100 Berbagai domain berbahaya juga telah diblokir sambil terus melakukan penyelidikan.

(kontan.co.id)

Baca Juga: Lakukan Dosa Ini Saat Jadi Presiden, Donald Trump Tinggalkan Luka yang Mendalam Bagi Rakyat Iran, Bikin Joe Biden yang MenggantikannyaJadi Tumbalnya

Artikel Terkait