Find Us On Social Media :

Warganya Gembar-gembor Siap Bantu KKB Papua Lawan Indonesia, Papua Nugini Malah Jadi Bulan-bulanan 'Kekonyolan' Facebook Setelah Foto Bersejarah Mereka Dihapus

By K. Tatik Wardayati, Selasa, 1 Juni 2021 | 15:45 WIB

Penduduk asli Papua Nugini.

Grup yang memiliki lebih dari 55.000 anggota itu mengklaim Facebook menghapus foto-foto itu karena melanggar kebijakan tentang pornografi.

Salah satu administrator grupnya dilarang memposting foto sekelompok pria dengan ‘bertelanjang dada tanpa penutup di bagian atas tubuh mereka’.

Arthur Smedley, sebagai sesama administrator, mengatakan kepada The Guardian, bahwa sensor dan penerapan standar yang dilakukan Facebook itu sebagai ‘kekonyolan’.

"Sejauh yang saya ketahui, itu berarti bagi kami di Australia dilarang memposting gambar pria yang pergi ke pantai selama musim panas," kata Smedley.

“Beberapa pengguna mengatakan bahwa mereka menemukan larangan ini sebagai diskriminatif dan rasis, padahal ini adalha kegiatan budaya tradisional,” lanjut Smedley.

“Anda bisa melihatnya sebagai rasis. Sebuah perusahaan Amerika mendiskriminasi kelompok orang ini dengan mengatakan foto-foto ini dilarang. Sikapnya sungguh luar biasa.”

Peter Kranz, bekerja di Universitas Papua Nugini, juga mengatakan dia ‘dilarang’ memposting foto ekspedisi, pemakaman, dan upacara pacaran tradisional dalam grup Facebook.

Klaim Facebook, foto-foto itu melanggar kebijakan tentang ‘ketelanjangan’ atau pornografi.

Baca Juga: Menantang TNI Berperang, KKB Papua Siapkan 5 Jenis Senjata Termasuk Steyr AUG Australia