Asal-usul Senjata KKB Papua, Peninggalan Belanda hingga Mengais Helikopter Jatuh pada 2019

Muflika Nur Fuaddah
Muflika Nur Fuaddah

Editor

Lekagak Telenggen, pentolan KKB Papua
Lekagak Telenggen, pentolan KKB Papua

Intisari-Online.com - Dari mana asal-usul senjata dan amunisi Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua selama ini menjadi pertanyaan besar.

Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) meminta agar peredaran senjata dan amunisi KKB segera dihentikan.

Cara tersebut dinilai sebagai kunci memberantas teror KKB di Bumi Cenderawasih.

”Ini pekerjaan penting. Senjata tanpa amunisi tak ada gunanya,” kata Amiruddin pada Senin (24/5/2021), dikutip dari Kompas.id.

Baca Juga: Dipecat dari TNI, Mantan Anggota TNI ini Malah Kian Berbahaya Setelah Gabung KKB Papua, Anak Buahnya Pernah Lakukan Pembunuhan TNI hingga Lakukan Kerusuhan

Saat ini, lanjut Amiruddin, peredaran amunisi dan senjata perlu dikendalikan untuk mengurangi kekerasan.

Selain itu, ia juga mengungkapkan, KKB mendapatkan senjata dari senjata tua peninggalan era Belanda, atau pun merampas senjata milik aparat.

Mereka juga mendapatkan senjata di pasar gelap.

”Ini perlu diselidiki mendalam siapa pihak pemasoknya. Belakangan mencuat ke permukaan, ada oknum yang jual senjata dan amunisi ke kelompok bersenjata,” kata Amiruddin.

Baca Juga: Dijamin Tak Bisa Kabur, TNI-Polri Sukses KepungPemimpin KKB PapuaLekagak Telenggen, 'Pilih Menyerah atau Mati?'

Senapan Mesin dari Helikopter TNI yang Jatuh tahun 2019

Sementara itu, senapan yang dijadikan senjata andalan kelompok kriminal bersenjata (KKB) pimpinan Lamek Taplo ternyata senapan yang diambil dari helikopter yang mengalami kecelakaan.

Hal itu diungkapkan Danrem 172/Praja Wira Yakhti (PWY) Brigjen TNI Izak Pangemanan.

KKB menggunakan senjata api dan amunisi tersebut untuk menyerang TNI.

Baca Juga: Terinus Enumbi, Pemimpin KKB Papua yang Dulu Sempat Taubat tapi Memberontak Kembali dan Bunuh Perwira Kopassus

Brigjen Izak menuturkan KKB teroris memperoleh dari reruntuhan helikopter MI 17 yang jatuh dalam penerbangan Oksibil-Sentani pada Juli 2019 lalu.

"Memang benar senpi yang dimiliki KKB pimpinan Lamek Tablo berasal dari helikopter MI17 yang membawa 12 prajurit TNI," kata Izak Pangemanan kepada Antara di Jayapura, Jumat (21/5/2021).

Dia mengakui jenazah kru dan helikopter MI17 ditemukan dan dievakuasi pada Pebruari 2020 lalu dan senpi itulah yang digunakan kelompok tersebut saat menyerang anggota Satgas Pengamanan Daerah Rawan (Pamtas) di Serambakon, Selasa (18/5/2021) malam.

AK-47, M4 dan M16

Baca Juga: Label Terorisme untuk KKB Diklaim Hanya Manjakan para Elite Jakarta yang Serakah Kuasai Lahan Papua, Lembaga Ini Sebut Indonesia Telah Lakukan Kejahatan Perang Ini di Bumi Cenderawasih

Baru-baru ini ada tiga anggota KKB Papua yang menyerahkan diri ke aparat.

Anggota yang beroperasi di Lekagak Telenggen itu menyerahkan diri kepada aparat TNI Satgas Yonif 715/Mtl Papua, Sabtu 15/5/2021.Saat menyerahkan diri mereka juga menyerahkan senjata.

Beberapa senjata itu adalah senapan angin, golok, anak panah, munisi SS2, softgun, dokumen-dokumen, ransel, ponsel dan lain sebagainya.KKB Papua sendiri memiliki senjata andalan berupa senapan AK-47 dan M16.

Baca Juga: Pengakuan Mengejutkan Satgas Newangkawi: KKB Papua Lebih Menguasai Ini Daripada Kami…

Sejumlah transaksi dan pembelian dilakukan, sejak Desember 2019 oleh Paniel Kogoya, penyuplai dan penyandang dana bagi kelompok sparatis KKB Papua.

Di antaranya ada senjata api M4 senilai Rp300 juta.

Lalu, ada dua pucuk senjata jenis M16 pada Desember 2019, dengan harga Rp300 juta.

Kemudian, mereka juga memesan senjata seharga Rp500 juta pada awal tahun 2020.

Baca Juga: Tidak Modal, KKB Papua Curi Senapan Milik Indonesia, LaluBerbalikTembak Pasukan Gabungan TNI-Polri

(*)

Artikel Terkait