Find Us On Social Media :

Mutasi Covid-19 di India Saja Sudah Bikin Dunia Ketar-ketir, Mutasi Baru Covid-19 Malah Terdeteksi Muncul di Negara Tetangga Indonesia Ini

By Khaerunisa, Minggu, 30 Mei 2021 | 21:35 WIB

Ilustrasi virus corona (Covid-19).

Intisari-Online.com - Sejak beberapa waktu lalu, dunia dibuat ketar-ketir dengan mutasi Covid-19 di India.

Seiring dengan hadirnya mutasi Covid-19 di India, negara ini sendiri mengalami lonjakan kasus Covid-19 yang membuat layanan kesehatan kewalahan.

Berbagai potret memprihatinkan India terpampang menambah kengerian.

Ketika dunia masih dibuat khawatir tentang apa yang terjadi di India, mutasi baru Covid-19 malah ditemukan di negara tetangga Indonesia ini.

Baca Juga: Panas Terus-Terusan Dituduh AS Covid-19 Berasal Dari Laboratorium Wuhan, China Pasrah dan Ungkap Rencana Politik AS di Balik Tujuannya Lakukan Penyelidikan

Melansir 24h.com.vn (30/5/2021), pada tanggal 29 Mei, Prof.Dr.Le Thi Quynh Mai, Wakil Direktur dari Central Institute of Hygiene and Epidemiology, mengumumkan informasi tentang varian baru dari virus SARS-CoV-2 dengan munculnya "mutasi yang hilang Y144 pada protein S dari virus B.1.617.2 (varian baru yang pertama kali ditemukan di India)".

Jenis mutasi tersebut juga dikatakan memiliki karakteristik yang mirip dengan varian B.1.1.7 (pertama kali ditemukan di Inggris).

Kemudian, dalam pernyataan media yang dikirim melalui email pada hari yang sama tanggal 29 Mei, Direktur Teknis Program Tanggap Darurat WHO, Dr. Maria van Kerkhove mengatakan WHO "belum menilai subtipe virus" (SARS-CoV-2) yang terdeteksi di Vietnam.

Kerkhove mengatakan bahwa kantor perwakilan WHO di Vietnam telah bekerja dengan Kementerian Kesehatan Vietnam dan WHO, di mana mereka masih menunggu informasi lebih lanjut.

Baca Juga: Ada Danau Indah Rumah Ribuan Burung di Timor Leste, Rupanya Simpan Kisah Mengerikan Ini

Kerkhove menambahkan bahwa menurut pandangan WHO saat ini, varian yang diumumkan Vietnam masih dianggap varian B.1.617.2 (mutasi Covid-19 India) yang kemungkinan telah muncul beberapa mutasi baru.

Meski begtu, mereka juga mencatat bahwa WHO akan memberikan informasi lebih lanjut setelah ada data baru tersedia dari varian ini.

Sementara, data Covid-19 Vietnam yang baru diumumkan belum diperbarui di peta internasional terbaru dari urutan gen virus SARS-CoV-2 GISAID -gudang data publik untuk membantu ilmuwan dunia memantau perubahan virus yang menyebabkan COVID-19 .

Namun, Kementerian Kesehatan mengumumkan akan segera memperbarui informasi tentang varian baru ini ke GISAID.

Baca Juga: Beginilah Nasib Bocah Viral yang Nekat Berenang Lewati Laut dari Maroko ke Spanyol Bermodalkan Pelampung Botol Bekas

Menteri Kesehatan Nguyen Thanh Long memperingatkan bahwa B.1.617.2 adalah bentuk umum dari infeksi COVID-19 di masyarakat di Vietnam.

Tetapi, perlu diwaspadai, bahwa virus tersebut telah menunjukkan tanda-tanda peningkatan infektivitas dan menyebabkan penyakit yang lebih parah dibandingkan dengan wabah sebelumnya.

Menurut Kementerian Kesehatan, Vietnam telah mendeteksi total 7 varian virus SARS-CoV-2.

Di antaranya, B.1.222 (umum di Inggris), B.1.619 (berasal dari Kamerun dan menyebar dengan cepat di Eropa), D614G (kota pesisir Eropa), B.1.351 (pertama kali ditemukan di Afrika Selatan), A.23.1 (pertama kali ditemukan di Rwanda), B.1.1.7 dan B.1.617.2.

Baca Juga: Temui Kendaraan Sempurna untuk Senjata Nuklir Israel, Delilah Punya Jangkauan 300 Kilometer

Terkait kasus positif Covid-19 di negara ini, sejak sebulan terakhir, Vietnam dihantam gelombang infeksi virus corona.

Itu mengakibatkan terjadinya 3.595 kasus Covid-19 lokal di 33 kota dan provinsi.

Long mengatakan, varian baru virus corona yang diduga bertanggung jawab atas gelombang baru itu jauh lebih menular, terutama di udara.

Sementara penelitian di laboratorium mengungkapkan bahwa varian tersebut mampu mereplikasi dirinya sendiri dengan sangat cepat, menyebabkan kemunculan begitu banyak kasus baru di lokasi berbeda, dan dalam kerangka waktu yang lebih singkat.

Baca Juga: Kapal Tanker Iran dan Panama yang Dulu Terabas Laut Indonesia Sudah Selesai Diproses Hukum, Kini Begini Kabarnya

(*)