Kini Jadi Sorotan Utama Asia Karena Jumlah Lonjakan Covid-19 Sama Parahnya dengan India, Ternyata Beginilah Kondisi Malaysia Saat Ini

Afif Khoirul M
Afif Khoirul M

Editor

Bendera Malaysia. (Ilustrasi) Ikut-ikutan Gatal dengan Tingkah Militer Myanmar, Malaysia Punya Rencana untuk Menghukum Militer Myanmar, Tetapi Warga Myanmar Malah Jadi Korbannya
Bendera Malaysia. (Ilustrasi) Ikut-ikutan Gatal dengan Tingkah Militer Myanmar, Malaysia Punya Rencana untuk Menghukum Militer Myanmar, Tetapi Warga Myanmar Malah Jadi Korbannya

Intisari-online.com - Belakangan lonjakan kasus Covid-19 di negeri jiran menjadi perhatian.

Pasalnya Malaysia menghadapi kasus Covid-19 sama buruknya dengan kondisi India saat ini.

Lonjakan kasus yang tinggi, membuat Malaysia menjadi negara dengan kasus Covid-19 terburuk di Asia Tenggara untuk sementara ini.

Hal itu dihitung berdasarkan angka terjadinya lonjakan dalam beberapa hari terakhir.

Baca Juga: Tak Ada Angin Tak Ada Hujan, Negeri Jiran Mendadak Jadi Sorotan, Disebut Negara Asia Tenggara dengan Kasus Covid-19 Terparah dI ASEAN, Begini Kondisinya

Menurut 24h.com.vn, pada Sabtu (29/5/21), Malaysia mencatatkan 8.290 infeksi baru pada 28 Mei.

Ini menandai hari keempat selama berturut-turut negeri jiran memiliki rekor jumlah infeksi Covid-19 dalam 24 jam.

Jumlah total infeksi di Malaysia pada 28 Mei mencapai 549.000.

Jumlah kematian akibat Covid-19 di Malaysia juga meningkat pada Mei.

Baca Juga: Tolak Atlet Israel Berlaga di Malaysia Hingga Dicap Anti-Semit, Mahathir Mohamad Malah Balas Beri Julukan Ini pada Israel

Dari 1 Mei hingga 28 Mei, negara Asia Tenggara ini memiliki lebih dari 1.000 kematian akibat Covid-19, menurut Malay Mail.

Ini adalah angka yang "berbicara" ketika sepanjang tahun 2020, Malaysia hanya memiliki 471 kematian akibat penyakit tersebut.

Perdana Menteri Malaysia Muhyiddin Yassin pada 28 Mei mengumumkan penerapan perintah blokade nasional selama 14 hari.

Dimulai dari 1 Juni hingga 14 Juni di tengah lonjakan jumlah infeksi dan kematian akibat Covid-19.

Muhyiddin menyampaikan bahwa blokade secara nasional berlaku untuk semua sektor sosial dan ekonomi.

Hanya layanan penting yang diperbolehkan.

Baca Juga: Malaysia Wajib Waspada dengan Rencana Operasi Rahasia Israel, 3 Tahun Silam Darah Ilmuwan Palestina Ini Pernah Tumpah di Negeri Jiran karena Aksi Mossad

"Jumlah infeksi di masa lalu menunjukkan tren peningkatan yang kuat," kata Muhyidin.

"Kapasitas rumah sakit di seluruh negeri untuk merawat pasien Covid-19 semakin terbatas," Perdana Menteri Malaysia mengumumkan.

Pemerintah Malaysia akan mempertimbangkan sejumlah paket bantuan untuk perusahaan dan mereka yang terkena dampak penguncian nasional, tambah Muhyiddin.

Penyebaran Covid-19 di Malaysia dalam beberapa pekan terakhir lebih parah, sebagian karena varian virus SARS-CoV-2 yang lebih menular.

Rumah sakit di seluruh negeri kewalahan.

Relawan Malaysia, yang membantu menguburkan mayat pasien Covid-19, mengatakan bahwa mereka juga semakin tegang.

Baca Juga: Mengenang Ganasanya KRI Nanggala-402 Sebelum Tenggelam, Pernah Jadi Andalan dalam Sengketa Ambalat dengan Malaysia, Sampai Dilengkapi Berbagai Senjata Canggih Ini

Muhammad Rafieudin Zainal Rasid, ketua tim relawan nasional, mengatakan relawan menangani jenazah hampir 30 kali lebih banyak dibandingkan tahun lalu.

Tim relawan telah berkembang menjadi lebih dari 2.000 anggota, tetapi Bapak Muhammad Rafieudin mengatakan mereka masih belum bisa melakukan semua pekerjaan.

Artikel Terkait