Find Us On Social Media :

'Di Israel Mereka Kini Memiliki Tempat Teratas', Jenderal Zionis Akhirnya Akui Hamas Telah Mencapai Keberhasilan yang Tak Pernah Terbayangkan Sebelumnya

By Ade S, Jumat, 28 Mei 2021 | 17:41 WIB

Warga Palestina tumpah ke jalanan Gaza rayakan gencatan senjata 21 Mei 2021 setelah 11 hari pertempuran dengan Israel tak tampak akan berhenti

Intisari-Online.com - Konflik Israel-Palestina terakhir pada kenyataannya telah membawa Hamas pada pada keberhasilan yang tak pernah tercapai sebelumnya.

Ya, seperti kita ketahui konflik Israel dan Palestina di Gaza berakhir dengan gencatan senjata yang disepakati oleh kedua pihak.

Setelah Mesir turun tangan untuk menfasilitasi, konflik yang berjalan selama 11 hari itu pun berakhir pada Jumat (21/5/2021).

Konflik yang berlangsung sejak Ramadhan hingga beberapa hari usai Idul Fitri tersebut telah menelan banyak korban jiwa.

Baca Juga: Pantas Hanya Kritik Serangan Hamas dan Tolak Penyelidikan Kejahatan Perang, Ternyata Sepertiga Kabinet Inggris Sudah 'Dipegang' Israel Lewat 'Campur Tangan Paling Menjijikan' Ini

Kerugan materiil pun tak terhitung banyaknya terutama dengan hancurnya fasilitas-fasilitas publik di Gaza.

Untuk korban jiwa, pihak Gaza kehilangan 244 orang dengan 65 di antaranya adalah anak-anak.

Sementara di pihak Israel, jumlah korban jiwa mencapai 12 orang dengan 2 di antaranya adalah anak-anak.

Ya, sekilas terlihat bahwa Hamas yang berada di Gaza mengalami lebih banyak kerugian, namun fakta terbaru mengungkap bahwa ini adalah salah satu kesuksesan terbesar mereka.

Baca Juga: Dijuluki 'Martir untuk Perdamaian', Inilah Yitzhak Rabin, PM Israel yang Kematiannya Justru Ditangisi Bangsa Arab, Meski Kebengisannya Lahirkan Intifadah Pertama

Walau harus menelan lebih banyak korban jiwa dan mengalami kerugian materi yang lebih parah, faktanya Hamas tersenyum usai gencatan senjata.

Setidaknya itulah yang disampaikan oleh seorang mantan jenderal senior di Angkatan Udara Israel, seperti dilansir Haaretz, Selasa (25/5/2021).

Brigadir Jenderal (Purn.) Assaf Agmon menyatakan bahwa tidak perlu melihat jauh untuk mengakui pencapaian Hamas.

"Masalah Palestina, terutama di Gaza, kembali menjadi agenda utama setelah kami meyakinkan diri kami sendiri bersama dengan beberapa negara bahwa masalah ini memudar."

Namun, menurut Agmon, kini masalah Palestina kembali menjadi perhatian dunia, bahkan Hamas bak mendapatkan lagi dirinya berada di hati rakyat Palestina.

“Sekarang, Hamas dipandang sebagai pemimpin sentral di antara rakyat Palestina, bahkan di Tepi Barat dan negara-negara di Timur Tengah," tutur Agmon.

Baca Juga: Ancam Sanksi Negara Timur Tengah yang Beli Senjata Rusia, AS Tetap Jual Senjata ke Israel Meski Dikecam

Hal ini tentunya memaksa Israel untuk kembali melihat Hamas sebagai faktor penting dalam konflik di wilayah Otoritas Palestina dan yang terpenting di Yerusalem.

"Bahkan di Israel, kami menemukan bahwa Hamas memiliki tempat teratas," lanjut Agmon.

Sang mantan jenderal yang terlibat dalam perang 1973 melawan Mesir tersebut juga mengakui bahwa Hamas selalu meningkatkan kapasitas di setiap perang.

"Hamas hanya terhalang di mata kami, tetapi secara praktis, ia meningkatkan kekuatannya dari satu pertempuran ke pertempuran lainnya," ujar sang jenderal.

Agmon menekankan bahwa Kepala Staf, yang memuji serangan Israel di Gaza sebagai kemenangan, mendorong kepemimpinan politik yang justru mengarah pada jalan yang salah.

"Apa yang terjadi bukanlah hasil imbang, tapi kerugian yang mereka coba jual kepada kami sebagai prestasi," katanya.

Baca Juga: Jadi Satu-satunya di Eropa, Terungkap Alasan Irlandia Dukung Palestina dan Kutuk Israel, Ternyata Rasa Trauma Ini Pemicunya

"Hal terburuk adalah membuat kami mengabaikan kemunduran dan tidak memetik pelajaran. Ini membawa kami ke kekalahan besar dalam perang multi-medan."

 

Baca Juga: Israel Pernah Singgung Indonesia Pasca Terjadinya Bencana Dasyat Ini, Tak Disangka Sebenarnya Israel Sudah Lama Inginkan Punya Hubungan dengan Indonesia, Ini Alasannya