Hal ini tentunya memaksa Israel untuk kembali melihat Hamas sebagai faktor penting dalam konflik di wilayah Otoritas Palestina dan yang terpenting di Yerusalem.
"Bahkan di Israel, kami menemukan bahwa Hamas memiliki tempat teratas," lanjut Agmon.
Sang mantan jenderal yang terlibat dalam perang 1973 melawan Mesir tersebut juga mengakui bahwa Hamas selalu meningkatkan kapasitas di setiap perang.
"Hamas hanya terhalang di mata kami, tetapi secara praktis, ia meningkatkan kekuatannya dari satu pertempuran ke pertempuran lainnya," ujar sang jenderal.
Agmon menekankan bahwa Kepala Staf, yang memuji serangan Israel di Gaza sebagai kemenangan, mendorong kepemimpinan politik yang justru mengarah pada jalan yang salah.
"Apa yang terjadi bukanlah hasil imbang, tapi kerugian yang mereka coba jual kepada kami sebagai prestasi," katanya.