Pablo Escobar Gembong Narkoba Terkaya di Dunia, Sosok Kontroversial yang Ternyata Pernah Paksa Gadis 14 Tahun Lakukan Aborsi

Khaerunisa

Penulis

Pablo Escobar dan Victoria Eugenia Henao muda.

Intisari-Online.com - Dunia mengenal Pablo Escobar sebagai gembong narkoba terkaya dengan berbagai kisah kontroversialnya.

Pablo Escobar merupakan pemimpin terkenal Kartel Medellin dari Kolombia yang memonopoli peredaran narkoba jenis kokain di Miami dan sejumlah kawasan di Amerika Latin.

Kekayaannya dari bisnis 'haram' yang dijalankan pria ini pernah menjadikan ia sebagai orang terkaya di dunia.

Pablo Escobar juga dikenal sebagai 'pahlawan' oleh sebagain masyarakat Kolombia, dijuluki 'Robin Hood' dari Kolombia.

Baca Juga: Sosok Kontroversial Pablo Escobar, Gembong Narkoba Terkaya di Dunia yang Justru Dianggap Pahlawan oleh sebagian Masyarakat Kolombia Gara-gara Aksinya Ini

Sebabnya, ia banyak mendonorkan uangnya untuk berbagai kepentingan sosial sepanjang hidupnya, membuatnya dianggap sangat dermawan terhadap orang-orang miskin.

Namun, suatu hari setelah ia terjun ke dunia politik dengan menjadi anggota dewan di Parlemen Kolombia, bisnis gelapnya dibongkar oleh sesama politisi.

Presiden Cesar Gaviria Trujillo mengerahkan polisi dan tentara untuk menghabisi Kartel Medellin, menjebloskan gembong narkoba itu ke penjara, meski akhirnya ia tinggal di penjara mewah.

Rupanya, selain sisi gelapnya di dunia narkoba, Pablo Escobar juga begitu mengerikan di kehidupan pribadinya.

Baca Juga: Kisah Tragis Junko Furuta, 'Si Gadis Cantik' yang Disiksa dan Diperkosa Secara Brutal hingga Dibunuh dan Jasadnya Dibeton

Victoria Eugenia Henao, wanita yang dinikahi Pablo Escobar di usia 15 tahun mengungkapkan bagaimana kehidupan pernikahannya dengan gembong narkoba tersebut.

Melansir The Sun (30/12/2020), Victoria, yang menjadi istri Pablo Escobar selama 17 tahun, berbicara untuk pertama kalinya tentang pernikahan mereka pada 2019 lalu.

Victoria mengungkapkan, ia bertemu dengan sosok pria yang 11 tahun lebih tua darinya itu ketika dirinya berusia 12 tahun.

Ia begitu mencintai Pablo Escobar hingga tetap bersikeras menikahinya meski ditentang keluarga.

Baca Juga: Setelah Jadi Presiden Langsung Samber Perdana Menteri, Apa Langkah Politik Xanana Gusmao di Timor Leste?

Bukan hanya menghadapi tentangan dari keluarga, ternyata Victoria juga telah mengalami 'kekerasan' bahkan sebelum mereka menikah.

Dalam bukunya, Mrs Escobar: My Life With Pablo, dia menggambarkan bagaimana Pablo memaksanya melakukan aborsi pada usia 14, dan bagaimana dia melahirkan anak pertamanya saat di sekolah.

Dia juga mengungkapkan bahwa pria yang dicintainya itu menyembunyikan kamera di rumah mereka sehingga dia bisa diam-diam merekam wanita di kamar mandi.

Kehidupan pernikahan selama belasan tahun mereka diwarnai perselingkuhan yang membuatnya tersiksa.

Baca Juga: Isi Perjanjian Postdam, Kesepakatan Para Pemenang Perang Dunia 2, Memecah Jerman Jadi Dua

Ketika Victoria pertama kali bertemu Pablo Escobar, dia merupakan sosok gadis yang tumbuh di keluarga kelas menengah yang dihormati di distrik Envigado Kolombia, dekat Medellin.

Victoria menceritakan, ketika dia berusia 14 tahun -usia legal di Kolombia - pasangan itu berhubungan seks untuk pertama kalinya.

"Saya belum siap," tulisnya dalam bukunya.

“Saya belum merasakan hasrat seksual. Saya tidak memiliki alat untuk memahami apa arti kontak yang intens dan intim itu."

Baca Juga: Selama Pemerintahan Gus Dur Hubungan Israel-Indonesia Pernah Mencapai Titik Hangatnya

Tiga minggu kemudian, Victoria mulai merasa "aneh". Dan Pablo yang curiga kekasihnya hamil, membawanya ke sebuah rumah di pinggiran kota Medellin yang dilanda kemiskinan.

Tanpa Victoria tahu apa yang sedang terjadi, seorang wanita menyuruhnya untuk berbaring. Wanita itu kemudian memasukkan beberapa tabung ke dalam rahimnya, menyuruh Victoria remaja untuk melepaskannya ketika dia mulai berdarah.

Akibatnya, selama beberapa hari berikutnya dia berbaring di tempat tidur, lumpuh karena sakit perut dan mengeluarkan banyak darah.

Belakangan, Victoria baru menyadari bahwa itu adalah sebuah tindakan aborsi.

Baca Juga: Ini Caranya Atasi Migrain dengan Ketumbar, Simak Cara Membuatnya

Mengalami kekerasan seksual yang demikian, Victoria yang sangat mencintai Escobar, terlebih ia masih gadis remaja saat itu, tetap bersedia menikah dengan pria tersebut.

Bahkan, saking tergila-gilanya, dia siap untuk menentang orang tuanya, melarikan diri dan kemudian menjalani kehidupan cinta dan rumah tangga yang gelap.

Pada 29 Maret 1976, pasangan itu diam-diam menikah di gereja Santisima Trinidad di Palmira di depan nenek dan bibi Victoria.

Malam itu, Pablo menggendongnya melintasi teras yang dipenuhi bunga ke sebuah ruangan yang disebutnya "sudut" untuk menyempurnakan pernikahan.

Baca Juga: Gerakan Intifada: Perlawanan Rakyat Palestina terhadap Israel yang Renggut Ribuan Nyawa

“Itu adalah malam cinta tak terlupakan yang tetap 'bertato di kulit saya' sebagai salah satu momen paling bahagia dalam hidup saya,” katanya.

"Saya ingin waktu untuk berdiri diam, agar keintiman yang kami nikmati bertahan selamanya."

Dalam beberapa minggu setelah menikah, dia hamil lagi.

Dia memperhatikan tanda-tanda bahwa dia akan melahirkan pada suatu pagi tetapi berjuang untuk tetap masuk sekolah karena dia memiliki ujian bahasa Inggris dan "tidak ingin mendapat nilai buruk".

Baca Juga: Mantan Pilot AU Israel Mengaku: 'Kamilah Teroris Sebenarnya'

Benar saja, setelah ujian selesai, dia merasakan ketubannya pecah dan berjalan dua blok ke rumah orang tuanya.

Ia sampai ke rumah sakit hanya setengah jam sebelum putra mereka Juan Pablo dilahirkan.

Pasangan itu kemudian memiliki seorang putri, Manuela, tujuh tahun kemudian.

Pablo Escobar kemudian membangun kartelnya yang kuat di Medellin, mengumpulkan kekayaan besar dan menyelundupkan 15 ton narkoba sehari.

Baca Juga: Inilah Deretan Pilot Wanita Indonesia, Prestasinya Begitu Gemilang

Sementara penderitaan batin hadir untuk Victoria dengan perselingkuhan-perselingkuhan yang dilakukan Escobar.

Hampir segera setelah mereka mengikat ikatan, Pablo mulai menghabiskan waktu lama jauh dari rumah untuk "bisnis" -meskipun Victoria mengklaim dia tidak tahu apa pekerjaannya.

"Pada tahun-tahun pertama itu, saya tidak pernah berpikir bahwa aktivitasnya sangat berbahaya atau salah," katanya.

"Mereka bukanlah topik pembicaraan. Di dunia saya, orang-orang tidak membicarakan narkoba, jelas bukan kokain, apalagi Medellín Cartel."

Baca Juga: Budaya Negara Timor Leste dari Olahraga hingga Wawata Topu yang Terkenal

Tapi pengantin itu sangat menyadari perselingkuhan sang suami dengan sederetan wanita simpanan.

“Gosip tentang perselingkuhannya terus-menerus dan, harus saya akui, sangat menyakitkan bagi saya,” kata Victoria.

"Aku ingat aku dulu menangis sepanjang malam, menunggu fajar datang," ungkapnya.

Namun, Victoria memilih untuk menutup mata. Ternyata, hari-hari berikutnya perselingkuhan sang suami menjadi lebih parah.

Hampir setiap malam, selama dekade pertama pernikahan, Victoria akan ditinggalkan untuk menidurkan anak-anak di tempat tidur sementara Pablo pergi ke klub malam kota di mana dia bertemu dengan wanita-wanita cantik.

Baca Juga: Budaya Negara Timor Leste dari Olahraga hingga Wawata Topu yang Terkenal

Ketika bisnis Escobar semakin besar, penderitaan bagi cinta Victoria juga semakin besar.

Dia menjalani kehidupan ganda -membagi waktunya antara keluarga dan teman-teman dan kekasihnya.

Escobar membuatkan tempat tinggal mewah untuk Victoria dan anak-anaknya. Namun, itu pula yang dilakukan Escobar terhadap para kekasihnya.

Pablo Escobar sendiri terbunuh dalam baku tembak di atap di Medellin dengan Polisi Nasional Kolombia pada bulan Desember 1993.

Sementara Victoria melarikan diri ke Argentina dan mengubah nama belakangnya menjadi Marroquin.

Baca Juga: Muncul Spekulasi Baru Asal Usul Virus Corona, Bikin China Tidak Bisa Berbohong Lagi pada Dunia

(*)

Artikel Terkait