Find Us On Social Media :

Penduduk di Palestina Tidak Hanya Beragama Islam Saja, Bahkan di Negara Itu Lebih Banyak Umat Yahudi daripada Umat Kristen

By Maymunah Nasution, Selasa, 18 Mei 2021 | 14:51 WIB

Ilustrasi warga Yahudi Palestina, umat Yahudi yang tinggal di Palestina

Intisari-online.com - Konflik bersenjata Israel-Palestina tengah menjadi sorotan seluruh dunia saat ini.

Membicarakan konflik ini tidak lepas dari pembicaraan tentang agama antar dua negara tersebut.

Israel digadang-gadang menjadi negara Yahudi di bawah paham zionis dan selain para Yahudi yang lahir di sana, banyak imigran Yahudi yang masuk ke Israel.

Karena penduduknya semakin bertambah, Israel mulai mencaplok wilayah-wilayah Palestina.

Baca Juga: Bukan Konflik Kemanusiaan atau Agama, Konflik Israel-Palestina 2021 Ternyata Adalah Hasil Nafsu dari Hamas dan Netanyahu Saja, Ini Sebabnya

Sementara itu, warga Palestina sendiri memiliki agama yang beragam.

Warga Palestina

Melansir Wikipedia, warga Palestina adalah kelompok etnonasional yang merupakan leluhur modern dari warga yang tinggal di Palestina berabad-abad lamanya.

Kini sebagian besar warga Palestina adalah warga yang memiliki kebudayaan dan bahasa yang sama dengan Arab, termasuk para etnis Yahudi dan Samaria yang cocok dengan definisi ini.

Baca Juga: Inilah Sejarah Palestina, Asal Mula Nama ‘Palestina’ Tidak Ditemukan di Catatan Manapun

Meski perang berdarah-darah dengan israel dan pengusiran eksodus telah terjadi sejak 1948, hampir satu setengah populasi Palestina di dunia tetap tinggal di Palestina, yaitu di Tepi Barat, Jalur Gaza, dan israel.

Dalam area yang terkombinasi ini, tahun 2005 Palestina mengisi 49% penduduk semua tempat itu, di Jalur Gaza mencapai 1.865 juta, di Tepi Barat mencapai 2.785 juta dan hampir 21% di Israel sendiri sebagai warga Arab di Israel.

Umat Kristen dan Muslim Palestina mengisi 90% dari populasi Palestina di tahun 1919, tepat sebelum gelombang ketiga imigrasi Yahudi di bawah mandat Inggris pasca Perang Dunia Pertama.

Angka demografi dari CIA World Factbook dan Biro Pusat Statistik Israel memperkirakan keseluruhan populasi Arab Palestina di Palestina, termasuk Israel, Tepi Barat dan Jalur Gaza, mencapai 5.79 juta warga tahun 2017 lalu.

Baca Juga: 47 Anak Palestina Tewas, Benjamin Netanyahu: Bukan Salah Israel, Itu Salah Hamas

Saat itu ada 2.16 juta Arab tinggal di Tepi Barat, 1.84 juta Arab di Israel, dan 1.79 juta Arab di Tepi Gaza.

Tahun 2017 itu juga kira-kira 214.600 warga Yahudi tinggal di Yerusalem Timur.

Yerusalem Timur dulunya menjadi wilayah administrasi Yordania, sampai jatuh ke tangan Israel setelah Perang Enam Hari 1967.

Sementara itu di wilayah Palestina, sebagian besar warga adalah Arab terutama Arab Sunni.

Baca Juga: Hari Bencana 'Nakba', Ketika 800.000 Warga Palestina Diusir dengan Kejam Sedangkan Israel Mulai Merebut Tanah Mereka, Didukung oleh AS dan Inggris

Namun tidak hanya umat Muslim Sunni saja yang ada di Palestina.

Setelah dominasi Muslim Sunni, Palestina didominasi oleh umat Yahudi sebanyak 13%, baru kemudian 1% lainnya adalah umat beragama lain seperti Kristen.

Umat Kristen yang ada di Palestina kebanyakan adalah umat Kristen Ortodoks Yunani, sedangkan agama minoritas lainnya adalah Metawalis Palestina, Druze dan Baha'is.

Umat Yahudi Palestina

Baca Juga: Terjebak Dosa Masa Lalu, Jerman Dukung Israel Serang Gaza, 'Akui Palestina Itu Kesalahan'

Bahkan Israel pun tidak bisa memungkirinya, sejarah mencatat jika leluhur dari warga Palestina adalah salah satunya umat Yahudi Palestina.

Yahudi Palestina adalah para penduduk Yahudi di Palestina.

Istilah bagi mereka yang populer untuk komunitas Yahudi di kerajaan Ottoman, Suriah, pada abad ke-19, dan warga Palestina Inggris saat pembentukan Negara Israel adalah Yishuv artinya penempatan.

Bedanya adalah 'Yishuv Baru' sebagian besar terdiri dari keturunan imigran setelah imigrasi Zionis besar-besaran ke Palestina yang saat itu dikuasai Ottoman pada 1881-1903.

Baca Juga: Inilah Kenapa Masjid Al Aqsa Jadi Rebutan Israel, Ternyata Ini di Balik Tanahnya

Kemudian ada 'Yishuv Lama', komunitas Yahudi lawas yang datang ke Palestina sebelum imigrasi tersebut.

Istilah Yahudi Palestina juga dipakai untuk para penduduk Yahudi di Suriah Selatan.

Namun setelah didirikannya Israel tahun 1948, Mandatori Yahudi Palestina menjadi warga Israel dan istilah Yahudi Palestina sudah tidak dipakai lagi.

Penggunaan istilah Yahudi Palestina menimbulkan beberapa sengketa.

Baca Juga: Deklarasi Balfour 1917 Menjanjikan Orang-orang Yahudi Sebuah Tanah Air di Palestina, Benarkah Eropa Menciptakan Negara Israel untuk Meminta Maaf atas Peristiwa Holocaust?

Oleh Organisasi Pembebasan Palestina, pengertian warga Palestina adalah 'warga Arab yang sampai 1947 secara normal tinggal di Palestina baik karena mereka diusir atau memang sudah menetap.

'Siapapun yang lahir setelah tanggal itu dari ayah Palestina, baik di Palestina atau di luarnya, juga merupakan warga Palestina.

'Yahudi yang telah tinggal dengan normal di Palestina sampai awal serangan Zionis akan dianggap sebagai warga Palestina.'

Banyak petinggi Israel tidak setuju akan hal itu.

Baca Juga: Misteri Masjid Al Aqsa, Pemicu Konflik Israel dan Palestina yang Bertahun-tahun Hening

Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik?Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di sini