Find Us On Social Media :

Dari Teror ASN Hingga Ancam Eksekusi Warga, Inilah Ulah KKB Papua!

By K. Tatik Wardayati, Senin, 17 Mei 2021 | 12:00 WIB

Ilustrasi KKB Papua.

Intisari-Online.com – Kita telah mengetahui bersama ulah KKB Papua yang semakin hari semakin brutal.

Tak tanggung-tanggung, bahkan seorang siswa sebuah sekolah pun menjadi korban.

Meski beberapa orang pentolan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua ada juga yang menyerahkan diri dan kembali ke NKRI.

Atas tindakan KKB di Papua, bupati Intan Jaya, Natalis Tabuni pernah mengeluarkan uneg-unegnya.

Baca Juga: 3 Anggotanya Serahkan Diri, KKB Papua Lekagak Telenggen Pernah Nekat Serang Freeport dan Menjadi Inisiatornya

Ia dan jajarannya sejak awal 2021, belum sama sekali berada di Sugapa untuk menjalankan roda pemerintahan.

Sugapa merupakan ibu kota Kabupaten Intan Jaya di Papua.

Ada sejumlah alasan mengapa hal tersebut bisa terjadi padanya beserta jajarannya.

Alasan utama yang disebutkan Natalis beserta jajarannya tidak berada di Sugapa adalah karena faktor keamanan, yaitu ulah KKB di Papua.

Baca Juga: Semakin Banyak Anggota Teroris KKB Papua yang Menyerahkan Diri Kepada TNI, Bertambah Tiga Lagi dari Daerah Ini

Berikut ini ulah KKB di Papua yang diceritakan Natalis.

1. Pernah Ditembaki KKB

Bupati mengatakan pernah ditembaki KKB.

"Saya sempat juga bersama TGPF ditembaki KKB, tapi memang kalau malam (di Sugapa) saya tidak nyaman juga," kata dia dikutip dari Kompas.com.

Ketidaknyamanan tersebut tidak saja dirasakan oleh Natalis, tetapi juga oleh seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN) di daerah itu.

2. KKB Teror ASN

Para ASN, menurut bupai, kerap didatangi oleh anggota KKB yang meminta bantuan dan harus dipenuhi.

"Bukan saya sendiri, seluruh PNS, terutama putra daerah jarang ada di tempat karena mereka dapat ancaman. (KKB) minta bantuan uang atau makanan, kalau tidak dikasih (KKB) malam-malam walau dingin dan hujan mereka bisa menuju ke rumah dengan senjata lengkap," papar Natalis.

Menurut Natalis, KKB tanpa ragu melakukan tindak kekerasan bersenjata kepada siapa saja yang menolak memberikan bantuan yang diminta.

Baca Juga: Tidak Seperti Lodewijk Mandatjan yang Legendaris, Inilah Pemimpin KKB Papua yang Justru Pecah Kelompok Itu dan Jadikan Kekuatannya Menciut Sampai Kocar-kacir

"Kalau tidak dikasih mereka eksekusi. Buktinya ada dua warga ditembak karena dianggap dekat dengan aparat. Jadi kalau tidak kasih karena kebetulan tidak ada, lalu dibilang kamu merah putih, jadi kita juga disiksa," kata dia.

"Jadi itu keadaan real yang terjadi, kami dengan TGPF saja ditembaki. Wakapolda naik pesawat saja ditembaki, itu di kota loh," sambung Natalis.

3. Pemerintahan tak berjalan

Roda pemerintahan di Kabupaten Intan Jaya, menurut Kapolda Papua Irjen Paulus Waterpauw, tidak berjalan karena situasi keamanan tidak kondusif.

Bupati Intan Jaya, Natalis Tabuni sempat menyampaikan kepada Paulus bahwa dia merasa tidak aman berada di Distrik Sugapa yang merupakan ibu kota Kabupaten Intan Jaya.

"Beliau beberapa waktu lalu saya undang di Jayapura dan menyampaikan memang di Intan Jaya sangat tidak kondusif karena ada banyak hal yang membuat beliau khawatir," ujarnya.

4. Bupati diancam KKB

KKB di Papua, menurut Paulus, bahkan secara khusus mengancam Bupati Natalis Tabuni.

Ditegaskan oleh Paulus bahwa aparat keamanan akan berusaha keras untuk mengembalikan situasi keamanan di Intan Jaya agar kembali kondusif.

Baca Juga: Walau Aksinya Selalu Brutal, Nyatanya TNI-Polri Tetap Sukses Tembak Mati Salah Satu Pemimpin KKB Papua dan Serang Komandan KKB, Lalu Sisa Berapa yang Masih Bersembunyi?

Sangat dibutuhkan dukungan dari pemerintah daerah setempat untuk membantu operasional aparat keamanan.

"Yang penting Pak Bupati siapkan fasilitas yang cukup untuk kita perkuat kekuatan karena di situ masih ada kelemahan. Untuk membangun sesuatu itu perlu waktu," kata Paulus.

5. Ancaman eksekusi

KKB tak segan-segan melakukan tindakan kekerasan terhadap warga yang menolak memberikan bantuan, demikian menurut bupati Natalis.

"Kalau tidak dikasih, mereka eksekusi. Buktinya ada dua warga ditembak karena dianggap dekat dengan aparat. Jadi kalau tidak kasih karena kebetulan tidak ada, lalu dibilang kamu merah putih, jadi kita juga disiksa," kata dia.

Berdasarkan pengalaman-pengalaman sebelumnya itulah yang membuat kekhawatiran Natalis.

"Jadi itu keadaan real yang terjadi, kami dengan TGPF saja ditembaki. Wakapolda naik pesawat saja ditembaki, itu di kota loh," sambung Natalis.

Baca Juga: Kabarnya Pasukan Khusus Indonesia TNI AL Denjaka Turun Gunung Tumpas KKB Papua, Bantu Pasukan Setan TNI, Ini Keterangan TNI AL, Kadispen Komar: 'Itu Kan Pasukan Elite'

6. Kapolda undang bupati

Alasan yang disampaikan oleh Natalis itu dibenarkan oleh Kapolda Papua Paulus Waterpauw.

Demikian pula, Paulus telah mendapatkan keterangan langsung dari Natalis terkait kekhawatirannya berada di Sugapa.

"Beliau beberapa waktu lalu saya undang di Jayapura dan menyampaikan memang di Intan Jaya sangat tidak kondusif karena ada banyak hal yang membuat beliau khawatir," ujarnya.

Ditegaskan juga oleh Paulus, bahwa pihaknya sedang berupaya mengembalikan situasi di Intan Jaya agar kembali kondusif.

"Yang penting Pak Bupati siapkan fasilitas yang cukup untuk kita perkuat kekuatan karena di situ masih ada kelemahan. Untuk membangun sesuatu itu perlu waktu," kata Paulus. (Hasanudin Aco)

Baca Juga: Turunkan Kopassus, KKB Langsung Kocar-kacir hingga 2 di Antaranya Tewas, Jangankan Anggota KKB Papua, Perompak Somalia Saja Gentar Hadapi Pasukan Khusus Terbaik Indonesia Itu 

Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik? Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di https://www.gridstore.id/brand/detail/27/intisari