Intisari-online.com - Saat ini nama KKB Papua tengah menjadi sorotan setelah melakukan kekejaman tanpa henti.
Hal itu membuatnya dilabeli sebagai kelompok teroris oleh pemerintah Indonesia, karena ulahnya yang meresahkan.
Penetapan label teroris ini dilakukan oleh Menkopolhukam Mahfud MD pada Kamis (29/4).
"Pemerintah menganggap organisasi dan orang-orang papua yang melakukan kekerasan masif dikategorikan sebagai teroris," kata Mahfud MD.
Baca Juga: Nyawa Dibayar Nyawa! Kronologi Pasukan TNI Tembak Mati Pimpinan KKB Papua Pembunuh Bharada Komang
Selain itu, pemerintah juga melakukan upaya tegas untuk memberantas KKB Papua sejak label tersebut disematkan.
Sejumlah pasukan khusus diturunkan oleh Indonesia, untuk menumpas KKB Papua.
Salah satunya yang cukup nyaring terdengar hingga ke telinga masyarakat, adalah diturunkannya pasukan dari Yonif 315/Garuda yang berjuluk Pasukan Setan.
Sebanyak 400 personel dikirim ke Nduga Papua untuk memberantas KKB Papua.
Mendengar pasukan setan dikerahkan untuk memberantas KKB Papua, rupanya kelompok kriminal Papua itu tak gentar sedikitpun.
Malahan mereka dengan berani tantang TNI untuk perang terbuka.
Menurut Serambi News, melalui video yang beredar di media sosial, KKB menantang TNI secara terbuka di kandang mereka di hutan Nduga, Papua.
Mereka tak gentar dan akan melawan Pasukan Setan di kandangnya sendiri.
"Kami tak akan mundur satu langkah pun, kamu mau kirim berapa personel akan kami layani," ujar anggota KKB dalam video tersebut.
"Anda sudah kirim berapa personel, itu tidak akan bisa keluar," imbuhnya.
Walau hanya kelompok kriminal, rupanya KKB tak gentar melawan negara sekalipun adalah kepemilikan dan stok senjata yang melimpah menjadi alasannya.
Dilaporkan Kompas TV, Rabu (12/5), KKB dijamin memiliki stok senjata yang melimpah dan cukup untuk melawan TNI.
Pasokan senjata ini disediakan oleh seorang pria bernama Panel Kogoya, yang menjadi pemasok senjata KKB Papua.
Ia telah menggelontorkan uang hingga milyaran rupiah untuk pengadaan senjata bagi KKB Papua.
Menurut Kompas TV, Kasatgas Humas Nemangkawi Kombes Pol M Iqbal Alqudsi, mengatakan Paniel Kogoya menggelontorkan uang hingga Rp1 Milyar untuk pasokan senjata api KKB Papua.
"Nama Paniel Kogoya muncul di pengakuan DC dan FA yang merupakan tersangka pemilik senjata api, sebelum dibeli Paniel Kogoya," kata Kobes Pol M Iqbal Alqudsi.
Menurutnya, Paniel telah memasok senjata sejak 2018 dan menyelundupkan senjata ke Papua.
Tahun 2020, Paniel Kogoya dilaporkan telah mengucurkaan dana sebesar Rp500 juta untuk membeli senjata api.
Semua senjata itu diserhkan ke KKB Papua yang berada di Nduga, Kabupaten Irian Jaya.
Sementara senjata itu dilaporkan diperolehnya dari Decky Chandra Waroba, yang statusnya narapidana di Lapan Kelas II Nabire.